Sabtu 02 Dec 2017 21:25 WIB

UII Kirim Tim Kemanusiaan ke Pacitan

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Elba Damhuri
Lokasi bencana longsor di Desa Mlati, Arjosari, Pacitan, Jawa Timur, Jumat (1/12).
Foto: Republika/Ronggo Astungkoro
Lokasi bencana longsor di Desa Mlati, Arjosari, Pacitan, Jawa Timur, Jumat (1/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Selama cuaca ekstrim menimpa DIY, Universitas Islam Indonesia (UII) telah menerjunkan tim kemanusiaan ke titik-titik pengungsi. Selanjutnya, tim kemanusiaan UII berangkat ke Kabupaten Pacitan untuk membantu masyarakat terdampak bencana di sana.

Rektor UII, Nandang Sutrisno, Sabtu (2/12), menerangkan semua kegiatan lapangan berada di bawah kendali operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY. Pada 29 November 2017, UII telah menerjunkan tim relawan terdiri dari delapan personel di bawah BPBD Bantul diterjunkan di Siluk Selopamioro dan Jejeran yang ada di Kabupaten Bantul.

Pada 30 November 2017, tim relawan dengan delapan personel di bawah BPBD Purworejo turut diterjunkan di Desa Dadirejo, Kecamatan Begelen, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Tim meliputi Resimen Mahasiswa Batalyon (Menwa Yon) 8 UII dengan lima personel, diterjunkan pula ke Dusun Bintaran Wetan, Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul.

UII menerjunkan Tim Bantuan Medis Mahasiswa (TBMM) atau Tim Reaksi Cepat Humerus FKUII di Imogiri Timur untuk bersiaga di Posko Kebon Agung. Tim dipimpin Yusa M Thoriq bekerja sama dengan PMI, Dokpol, Poltekkes dan pemeriksaan kesehatan dibantu empat dokter UII yaitu dr Fila, dr Syifa, dr Sani, dan dr Bimo.

Nandang menuturkan, untuk respons dampak siklon tropis Cempaka dan Dahlia dengan tahap pertama search and rescue (SAR) dan evakuasi, tahap kedua penilaian, layanan medis dan distribusi bantuan, dan tahap ketiga pemulihan. Ia menegaskan, selain penanggulangan bencana salah satu yang paling penting pemulihan.

"Sebab, yang sering dilupakan pemulihan itu jangka panjang, jadi kami akan mengawal, menerjunkan bantuan sampai pemulihan," kata Nandang di Kampus UII, Sabtu (2/12).

Setelah itu, pada 1 Desember 2017 UII menerjunkan Tim TBMM Humerus FKUII ke Kabupaten Pacitan, diterima langsung Bupati Pacitan, Indartato. Posko tetap berada di Masjid Wujud, Ngaglik Menadi, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Sejumlah pondok pesantren turut terdampak banjir seperti Ponpes Tremas dengan 3.500 santri yang memerlukan pantauan kesehatan.

Untuk respons dampak bencana kali ini, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Agus Taufiq, mengatakan penggalangan dana melibatkan Takmir Masjid UII, Pramuka UII dan himpunan-himpunan mahasiswa program studi. Ia menuturkan, tim relawan yang berangkat pun berasal dari berbagai komponen yang ada di UII.

"Tim dari Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan untuk bantuan infrastruktur, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya untuk trauma helaing yang dikawal Unit Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa (PIKM) Aushaf UII," ujar Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement