Jumat 17 Nov 2017 19:12 WIB

UMM Berikan Kontribusi Pemahaman Islam Secara Internasional

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Winda Destiana Putri
Universitas Muhammadiyah Malang
Universitas Muhammadiyah Malang

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menginginkan untuk berkontribusi terhadap pemahaman Islam secara internasional. Salah satu upayanya dilakukan melalui kegiatan Annual International Conference on Islam Civilization (AICIC) yang diselenggarakan pada Jumat (17/11) sampai Sabtu (18/11) di UMM Malang.

Rektor UMM Fauzan menilai, kegiatan yang diinisiasi pihaknya ini tak terlepas dari kondisi Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia. PT di Indonesia selama ini dianggap belum mengambil peran secara penuh terhadap Islam. "PT belum ambil peran terentu dan satu event yang dimaksudkan bagi UMM itu ingin mengambil peran secara internasional dalam rangka memahamkan kita itu (tentang Islam--Red)," kata Fauzan saat ditemui wartawan di sela-sela acara AICIC UMM, Jumat (17/11).

Menurut Fauzan, PT di dunia terutama Indonesia sudah seharusnya memiliki tugas untuk menyuarakan pemahaman Islam yang sebenarnya pada dunia. Hal ini dimaksudkan agar apa yang terjadi seperti fenoemena Islamphobia dapat berkurang di masyarakat. "PT menurut saya sudah seharusnya mengambil bagian karena di situ counter-nya tidak personal-personal tapi lebih ke institusi terutama pada PT," tegasnya.

Dari hasil kegiatan ini, Fauzan berharap akan menjadi pembicaraan bersimultan ke depannya. Dengan kata lain, melihat negara mana yang mungkin akan mengadakan kegiatan serupa untuk membicarakan Islam dan mencari solusi atas masalah Muslim dunia yang selama ini dihadapi.

Di kesempatan sama, Direktur Centre for Arab and Islamic Studies, The Australian National University (ANU) Amin Saikal mengaku sangat menyambut baik kegiatan ini. Dalam kegiatan itu, dia sekaligus dapat mengajak masyarakat untuk mengetahui lebih dalam konsep Islam yang lebih luas. "Kita dapat mengetahui konsep Islam yang sesungguhnya dan untuk dapat memahamkan kita tentang Islam yang sebenarnya," ungkap Amin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement