Jumat 27 Oct 2017 14:11 WIB

Mahasiswa Indonesia Ini Raih Cumlaude di Mesir

 Kampus Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, dilihat dari udara.
Foto: www.cwrl.utexas.edu
Kampus Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, dilihat dari udara.

REPUBLIKA.CO.ID, Adalah mahasiswa asal Indonesia, Muhammad Isa Anshori (34 tahun), berhasil meraih gelar master dengan predikat mumtaz atau cumlaude pada Ahad 22 Oktober 2017. Pencapaian prestasi ini cukup istimewa karena diraih bertepatan dengan hari santri nasional yang jatuh setiap 22 Oktober.

Capaian prestasi tersebut diperoleh setelah Muhammad Isa Anshori menjalani sidang pengujian di Majlis Kulliyyah Fakultas Ushuluddin, Universitas Al Azhar Mesir pada Ahad (22/10). Dia merupakan alumni dari Pondok Pesantren (Ponpes) Husnul Khotimah Manis Kidul Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

"Setelah melalui perjalanan panjang, Muhammad Isa Anshori bisa menyelesaikan pendidikan master di momen hari santri," ujar Faris Ibrahim, sahabat Isa Anshori yang juga mahasiswa Universitas Al Azhar Mesir. Proses persidangan untuk mempertahankan tesisnya, kata dia, mencapai sekitar empat jam.

Menurut Faris, pada saat sidang tersebut banyak rekan sesama mahasiswa dan kerabat yang turut hadir memberikan dukungan. Di dalam ruang sidang tersebut hadir pembimbing Muhammad Isa Anshori yakni Ustad Salim Abdul Kholiq Abdul Hamid Sukri. Sementara penguji terdiri atas dua orang yakni Ustaz Zaky Muhammad Abu Saridan dan Ustaz Ahmad Ramadhan Musthafa Diyyab.

Faris menerangkan, sidang tersebut berlangsung khidmat dengan nuansa ilmiah yang kental. Tesis yang disampaikan Isa Anshor berjudul 'Tarjihat Ibnu Adil fi Tafsirihi Al-lubab fi Ulumil Kitab, Min awwali suroti Al Isro ila Akhiri suroti Asy-Syuaro, Jaman Wa Dirosotan'.

Selepas menjalani persidangan, kata Faris, akhirnya dilakukan pengumuman hasil yang menyebutkan Isa Anshori mendapatkan predikat mumtaz atau cumlaude. Pengumuman ini disambut gembira rekan-rekan mahasiswa Al Azhar asal Indonesia.

Pencapaian ini, tutur Faris, dapat menjadi contoh dan motivasi bagi mahasiswa asal Indonesia lainnya yang mengeyam pendidikan di luar negeri. Pasalnya, Isa Anshori meraih gelar master dengan predikat mumtaz ini tidak mudah dan membutuhkan perjuangan.

Terlebih, Isa Anshori menjadi saksi dari konflik yang terjadi di Mesir pada 2013 lalu. Di mana pada masa perkuliahannya, terjadi gejala politik peralihan kepemimpinan di negara tersebut. Bahkan, Isa Anshori menjadi salah satu bagian mahasiswa yang sempat dipulangkan ke Tanah Air akibat konflik tersebut. "Dalam kondisi tersebut, Isa Ansori bisa tetap semangat dan akhirnya menyelesaikan studinya," imbuh dia.

Prestasi yang membanggakan ini disambut gembira oleh keluarga di Tanah Air. Salah satunya disampaikan Abdul Muiz yang merupakan suadara dari Isa Anshori.

Abdul Muiz bercerita saudaranya tersebut merupakan kelahiran Bangilan Tuban, Jawa Timur. Pendidikan dasarnya berawal di Madrasah Ibtidaiyah Al Falah Kauman Bangilan Tuban. Wilayah Kampung Kauman Bangilan merupakan desa kecil di bagian selatan Kabupaten Tuban yang telah melahirkan seorang ulama dan negarawan yakni KH Hasyim Muzadi.

Ditambahkan Muiz, Isa Anshori sempat mengenyam pendidikan dasar selama sembilan tahun di kampung halaman yakni mulai TK NU, MI Al Falah, dan MTs Al Falah. Setamat MTs Al Falah Bangilan, kata dia, Isa melanjutkan pendidikan ke Ponpes Husnul Khatimah yang berada di bawah lereng Gunung Cermai Manis Kidul Jalaksana Kuningan, Provinsi Jabar.

Di pesantren tersebut, ungkap Muiz, Isa Anshori mendapatkan bimbingan langsung dari alumni-alumni timur tengah seperti Universitas Al Azhar, Universitas Madinah, LIPIA Jakarta, dan lain sebagainya. Di pesantren itu, M Isa Ansori lulus dengan predikat santri teladan.

Selepas dari pesantren tersebut, Isa Anshori akhirnya berhasil lulus tes untuk melanjutkan pendidikan ke Al Azhar Kairo Mesir. Pada saat di Mesir, kata Muiz, Isa Anshori menikah dengan mahasiswa Al Azhar asal Sukabumi yang merupakan putri dari pimpinan pesantren Amal Islami Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi KH Deden Dahlan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement