Rabu 18 Oct 2017 18:25 WIB

Negara Bertanggung Jawab Atas Civitas Akademi yang Ditutup?

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Joko Sadewo
Perguruan tinggi swasta
Foto: atmabhakti
Perguruan tinggi swasta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Said Hamid Hasan meminta pemerintah bertanggung jawab terhadap nasib civitas akademi di 25 perguruan tinggi swasta (PTS), yang diberhentikan operasionalnya beberapa waktu lalu.

"Kementerian harus bertanggung jawab, mereka juga yang membuka," kata dia kepada Republika.co.id, Rabu (18/10).

Menurut dia, pemerintah harus memiliki gambaran kualitas suatu perguruan tinggi saat ada pengajuan. Ia mengatakan langkah itu menghindari pendirian perguruan tinggi yang tak berkualitas.

"Sekian ribu mahasiswa kehilangan kesempatan untuk pendidikan tinggi," ujar dia.

Said mengatakan apabila pemerintah hanya memberi solusi mahasiswa di perguruan tinggi itu pindah ke kampus lain, maka tak menyelesaikan masalah. Ia menegaskan perpindahan civitas akademi tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Said mengatakan pemerintah membina suatu perguruan tinggi melalui Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis). Pun Kopertis harus terbuka terhadap hasil pembinaan dan evaluasi ihwal sebab ada perguruan tinggi di wilayanya tak berkualitas.

Kendati demikian, Said sepakat, pemerintah tak bisa membiarkan perguruan tinggi tak berkualitas tetap beroperasi. Namun, ia meminta pemerintah tak melimpahkan kesalahan dan permasalahan pada perguruan tinggi itu.

"Intinya ada pertanggung jawaban pemerintah," kata Said.

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) menutup operasional 25 PTS di seluruh Indonesia. Sebelum menutup, Kemristekdikti mengklaim pemberi peringatan pada PTS itu memberbaiki diri.

Berdasarkan edaran Kemristekdikti, terdapat tiga alasan penutupan perguruan tinggi, yakni, perguruan tinggi tidak aktif, keinginan pemilik/yayasan, dan melakukan pelanggaran berat.

 

Berdasarkan data Kemristekdikti, berikut 25 PTS yang diberhentikan operasionalnya.

Akademi Keperawatan Jayapura

STIKES Majapahit Singaraja

STKIP Indonesia Kupang

Sekolah Tinggi Teknologi dan Kejuruan Gianyar, Bali

Sekolah Tinggi Ilmu Teknologi Kelautan Nusantara, Kupang

Akademi Teknik Bima, NTB

Universitas PGRI Nusa Tenggara Timur, Kupang

Universitas Cakrawala, Madiun

Universitas Tritunggal, Surabaya

Akademi Sekretaris Manajemen Lancang Kuning

Akademi Teknologi Lorena, Medan

Akademi Seni Rupa dan Desan Akseri, Yogyakarta

Akademi Teknologi Otomotif Nasional, Yogyakarta

Akademi Sekretari dan Manajemen Indonesia, Bantul

Akademi Keuangan dan Perbankan YIPK, Yogyakarta

Akademi Kesejahteraan Sosial Tarakanita, Yogyakarta

Sekolah Tinggu Ilmu Ekonomi Adhy Niaga, Provinsi Jawa Barat

Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Cakrawala, Bogor

Akademi Sekretari ISWI, Jakarta

Sekolah Tinggi Maknajemen Industri Indonesi, Jakarta

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Yapann, Jakarta

Akademi Akuntansi Bentara Indonesia, Jakarta

STKIP Suluh Bangsa, Tangerang Selatan

STISIP Pusaka Nusantara, Jakarta

Universitas Preston Indonesia, Medan

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement