Senin 23 Oct 2017 05:39 WIB

Dokter Hewan Berperan dalam Penyediaan Pangan Aman dan Halal

Upacara pengambilan sumpah dokter hewan IPB.
Foto: Dok IPB
Upacara pengambilan sumpah dokter hewan IPB.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Para dokter hewan harus mampu menunjukkan perannya dalam penyediaan pangan asal hewan yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH). Selain itu, mampu mengantisipasi berbagai penyakit hewan yang mungkin dapat menurunkan produksi maupun reproduksi ternak, dan penyakit-penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia (zoonosis).

Hal itu dikatakan Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB, Prof  Dr Yonny Koesmaryono saat melepas 15 dokter hewan baru  di Auditorium FKH Kampus IPB Dramaga, Bogor, Rabu (18/10). Acara sumpah dokter hewan dipimpin langsung oleh Ketua Senat Akademik FKH IPB, Prof Dr  drh  Bambang Purwantara.

Pada kesempatan tersebut, Prof Yonny menyampaikan selamat kepada para lulusan. Ia berharap para dokter hewan dapat memiliki tanggung jawab yang tinggi, jujur dan peka terhadap lingkungan.

Terlebih, kata Yony, saat ini dunia masih mengalami peningkatan adanya ancaman penyakit menular baru, emerging infectious diseases (EID) dimana 70 persen masih bersifat zoonosis, menular dari hewan ke manusia, yang akan berdampak multi aspek serta banyak korban jiwa akibat ketidaksiapan sistem untuk bersinergi.

Untuk itu, terangnya, organisasi kesehatan dunia atau WHO memperkenalkan konsep One Health. “Konsep ini pada dasarnya adalah strategi di seluruh dunia untuk memperluas kolaborasi interdisipliner dan komunikasi dalam semua aspek pelayaanan kesehatan bagi manusia, hewan dan lingkungan,” kata Yonny dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (20/10).

Dekan FKH IPB, Prof  Dr  drh Srihadi Agung Priyono berpesan agar sebagai dokter hewan dengan kompetensi yang umum, para lulusan paham dan terampil dalam ilmu klinikal dan tindakan pengobatan. “Juga secara langsung atau tidak langsung bertanggung jawab dan harus berperan serta dalam perwujudan kesehatan masyarakat, melalui pengendalian penyakit menular terutama asal hewan, penjaminan mutu pangan dan produk asal hewan dan ketersediaan cukup pangan bagi masyarakat,” ujarnya.

Prof  Srihadi juga mengatakan para dokter hewan juga harus terus-menerus dan tiada henti meng-update diri dengan ilmu teknologi dan informasi terbaru kedokteran hewan melalui berbagai pendidikan dan kursus lanjutan serta dari berbagai pengalaman.

Srihadi mengungkapkan, jumlah lulusan dokter hewan IPB sejak berdiri hingga kini berjumlah 6.145 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement