Senin 25 Sep 2017 21:24 WIB

STT Nurul Fikri Teken Kerja Sama dengan Kyoto University

Ketua STT NFLukman Rosyidi (kiri) dan Kepala Laboratorium Physical Statistic dari Universitas Kyoto Prof Ken Umeno.
Foto: Dok STT NF
Ketua STT NFLukman Rosyidi (kiri) dan Kepala Laboratorium Physical Statistic dari Universitas Kyoto Prof Ken Umeno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Fikri (STT NF) melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Kyoto University pada Senin (25/9). Kolaborasi pendidikan yang meliputi kerja sama riset, pertukaran informasi pendidikan dan lain-lain itu diresmikan di auditorium STT NF, :Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Ketua STT NF, Lukman Rosyidi menandatangani kesepakatan bersama Profesor Ken Umeno selaku Kepala Laboratorium Physical Statistic dari Universitas Kyoto. Dalam sambutannya, Umeno menegaskan, "Perkembangan ilmu pengetahuan tidak dikekang oleh batas-batas negara. Siapapun yang punya mimpi bisa mewujudkan mimpinya, jika konsisten dalam kerangka pengembangan iptek."

Umeno menceritakan pengalaman yang mengejutkan di Jepang. "Sekitar 13 tahun lalu masyarakat Jepang tidak banyak mengenal media sosial. Tetiba ada aplikasi media sosial yang sangat popular, namanya Mixi. Ternyata yang membuat aplikasi itu adalah pelajar Indonesia di Jepang," jelas Umeno dalam rilis STT NF yang diterima Republika.co.id, Senin (25/9).

Itulah kejutan teknologi. Aplikasi media sosial yang terbesar di Jepang ternyata bukan orang Jepang yang membuatnya, tapi orang Indonesia. “Itu contoh bahwa dengan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mimpi yang besar, setiap orang bisa melakukan inovasi. Batas-batas negara, batas pendidikan, budaya dan sebagainya tidak menjadi penghalang, bahkan menjadi tantangan untuk lebih maju,” tuturnya.

Prof  Umeno berharap kerja sama dengan STT NF dapat menjadi titik awal kedua pihak untuk lebih mengembangkan potensi dan mimpi. Bukan hanya untuk kedua institusi, tapi juga kedua negara, Indonesia dan Jepang.

Pembina Yayasan STT NF Rudi Lumanto menyambut baik penandatangan MoU tersebut. “Kolaborasi adalah sesuatu yang tidak bisa ditinggalkan pada  era sekarang. Dengan kolaborasi, cara pandang kita semakin luas, kemampuan memecahkan masalah menjadi semakin cepat dan akurat. STT NF yang unggul dalam riset dan pengembangan bidang aplikasi mobile sangat berbangga bisa melakukan kerja sama dengan Kyoto University,” jelas Rudi.

Selain dengan Universitas Kyoto, STT NF juga menyepakati kerja sama dengan Islamic Boarding School Al-Kahfi. Setiap tahun, Pesantren Al-Kahfi meluluskan 300 siswa SMA, 40 persennya melanjutkan pendidikan ke bidang sains dan teknologi. “Kedua lembaga memiliki kesamaan prinsip, yaitu mencetak lulusan yang berintegritas. Alhamdulillah, selama ini lulusan Al-Kahfi diterima di perguruan tinggi negeri dan swasta berkualitas. Ada pula yang di universitas mancanegara,” ungkap H.  KemasTaufik Muchtar, ketua Yayasan Al-Kahfi.

Rudi mengatakan lulusan siswa Al-Kahfi yang sudah terbangun integritasnya menjadi semakin baik di STT NF dan ditambah dengan keterampilan sains-teknologi kelas dunia. Dalam acara penandatanganan kerja sama itu turut menyaksikan beberapa direksi dari perusahaan Fujitsu dan K Optic Jepang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement