Sabtu 07 Oct 2017 06:55 WIB

ITS akan Gelar Pertemuan Rektor Tiga Negara

Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember--ITS--, Surabaya
Foto: ITS
Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember--ITS--, Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya akan menggelar pertemuan dengan rektor perguruan tinggi dari tiga negara yakni Indonesia, Cina dan Jepang guna mengembangkan kerja sama mereka di tingkat nasional dan internasional.

Wakil Rektor ITS Bidang Kerja sama Prof Ketut Buda Artana menyatakan cita-cita ITS sebagai perguruan tinggi berkelas dunia (world class university) merupakan salah satu harapan dan tujuan strategis pengembangan ITS yang perlu terus direalisasikan dengan berbagai program kerjasama yang kuat, strategis dan berkelanjutan.

"Sebagaimana tertulis pada Rencana Strategis pengembangan ITS, upaya peningkatan kualitas dan kuantitas kegiatan sinergi dan kerjasama internasional menjadi salah satu program kerja utama baik melalui kegiatan akademik, riset, inovasi dan kerjasama lainnya" kata Ketut Buda Artana di Surabaya, Jumat (6/10).

Ketut menjelaskan bahwa ada enam rencana kegiatan yang akan digelar ITS di kota Surabaya ini, yaitu pertama, 4th Joint Working Group (JWG) Indonesia-Jepang", 23-25 Oktober 2017. Kedua, "Asean-China Network in Engineering and Technology (ACNET)", 27-29 Nopember 2017. Ketiga, "Eastern Part of Indonesia University Network (EPI UNET) Presidential forum", 27-29 Nopember 2017.

Selanjutnya, keempat adalah "Workshop on Strategic IP Management for Effective Research and Innovation in Asian Higher Education" (SPHIRE), 27-29 Nopember 2017. Kelima, "CommTech Integrative Initiative", 21-29 Nopember 2017 dan keenam, "International Conference on Innovation and Industry Application" (CINIA), 29 Nopember 2017.

"Spesial di bulan Oktober ini, akan digelar agenda pertama yaitu 4th Joint Working Group (JWG) Indonesia-Jepang, 23-25 Oktober 2017" ujarnya.

Agenda JWG Indonesia-Jepang, lanjut Ketut adalah forum pertemuan pimpinan perguruan tinggi negeri Indonesia dan Jepang. "Agenda spesial ini merupakan program Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia dan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. Jadi agenda ini sungguh penting bagi masa depan kampus di Indonesia dan Jepang" tuturnya.

Ketut menambahkan bahwa kegiatan JWG ke-4 ini akan diikuti oleh sekitar 22 rektor PTN Jepang dan sekitar 75 rektor PTN Indonesia. "Kegiatan tahun ini dilaksanakan sebagai kelanjutan kegiatan penting JWG sebelumnya di Nagoya University pada tahun 2012, UGM pada tahun 2013, Hokkaido University pada tahun 2015," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement