Senin 11 Sep 2017 21:10 WIB

Penanaman Pohon Pala Tandai Bakti Sosial IPB

Ketua Agrianita Institut Pertanian Bogor (IPB), Hj  Enny H. Suhardiyanto SE secara simbolis melakukan penanaman 50 pohon pala.
Foto: Dok IPB
Ketua Agrianita Institut Pertanian Bogor (IPB), Hj Enny H. Suhardiyanto SE secara simbolis melakukan penanaman 50 pohon pala.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua Agrianita Institut Pertanian Bogor (IPB), Hj  Enny H. Suhardiyanto SE secara simbolis melakukan penanaman 50 pohon pala di Kampung Sukabakti, Desa Sukawening, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (9/11). Kegiatan ini dalam rangka Bakti Sosial IPB sebagai rangkaian acara Dies Natalis ke-54 IPB.

Ia didampingi antara lain  Wakil Kepala bidang Pengabdian kepada Masyarakat, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB , Dr  Hartoyo dan Kepala Desa Sukawening, Jarkasih.

Kepala Desa Sukawening, Jarkasih,  menyampaikan terima kasih kepada IPB yang dinilainya telah menjalin hubungan kemitraan dan kemandirian dengan warga lingkar kampus. Ia juga mengucapkan selamat atas Dies Natalis ke-54 IPB. “Semoga IPB terus maju, berkembang untuk kemaslahatan masyarakat Indonesia,” ujarnya dalam rilis IPB yang diterima Republika.co.id, Senin (11/9).

Ketua rombongan Jumat Keliling (Jumling)  IPB,  Dr  Hartoyo mengatakan program Jumling IPB kali ini berkaitan dengan hari lahirnya IPB atau Dies Natalis ke-54 IPB. Menurutnya, kampus memegang peranan penting dalam menciptakan model pemberdayaan masyarakat yang merupakan upaya untuk menciptakan dan meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun kelompok dalam memecahkan persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian, dan kesejahteraan.

Ia menjelaskan, hasil penelitian dan ragam kegiatan yang dilakukan baik oleh mahasiswa maupun dosen IPB dalam memberdayakan masyarakat lingkar kampus terus dikembangkan. “Sehingga, dapat dirasakan dan memberikan dampak sosial dan ekonomi terhadap masyakarat yang tinggal di sekitar kampus,” tuturnya.

Ia menambahkan, inovasi-inovasi IPB telah banyak dirasakan dan dinikmati oleh masyarakat Indonesia. Salah satunya padi IPB 3S.

Varietas IPB 3S diprediksi mampu meningkatkan produksi padi dan perekonomian petani Indonesia dengan potensi hasil panennya yang optimal, mencapai 10,23 ton per hektar.

Varietas padi IPB 3S juga memiliki beberapa kelebihan lain, misalnya tidak membutuhkan banyak air dan pupuk urea.  “Kita berharap,  padi IPB 3S ini dapat ditanam oleh petani desa lingkar kampus dan bisa menghasilkan panen yang melimpah juga seperti di wilayah-wilayah lain,” katanya.

Kegiatan Bakti Sosial di Desa Sukawening ini diawali dengan Pelatihan Higienitas Produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) oleh peneliti Pusat Ilmu dan Teknologi Pangan dan Pertanian Asia Tenggara (SEAFAST) LPPM IPB, Fallerina STP.

Pelatihan ini memberikan pengetahuan bagaimana pelaku usaha dapat memproduksi makanan, menjaga kebersihan dan melakukan pencegahan untuk menghindarkan makanan dan minuman dari risiko bahaya, baik bahaya fisik, kimia, maupun biologi yang dapat menimbulkan penyakit.

Dalam kesempatan tersebut,  Agrianita IPB melakukan sosialisasi Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS).  Acara ditutup dengan pemberian santunan kepada 20 anak yatim, bantuan alat kesehatan untuk Posyandu, perlengkapan belajar untuk PAUD, buku Iqro dan Alquran untuk Majelis Taklim, dan benih padi IPB 3S untuk kelompok tani.

Tampak hadir dalam kegiatan ini di antaranya drh Rahmat Hidayat MSi, Warcito ST, MM dari LPPM IPB, Humas IPB, Agrianita IPB, dan 20 orang dosen magang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement