Ahad 10 Sep 2017 07:45 WIB
Program Beasiswa Doktoral

Peluang Kuliah Doktoral di Australia Kini Jauh Lebih Besar

Rep: Amri Amrullah/ Red: Endro Yuwanto
Australia
Foto: AP
Australia

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Peluang dosen dan mahasiswa Indonesia yang ingin melanjutkan program doktoral ke Australia semakin terbuka lebar. Setiap tahun ada banyak beasiswa yang ditawarkan untuk melanjutkan program doktoral bagi mahasiswa dan dosen Indonesia.

John Pariwono selaku Koordinator Beasiswa Luar Negeri Kementerian Riset Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenrisdikti) mengatakan, beasiswa tersebut terdiri dari beasiswa dari pemerintah menggunakan dana APBN dan beasiswa yang langsung diberikan oleh pihak kampus di Australia.

"Peluang beasiswa doktoral ke Australia semakin terbuka lebar melalui beasiswa yang ditawarkan oleh banyak instansi dan pihak universitas," ujar John saat pembukaan Doctoral Program Information Day Monash University di Hotel Fairmont, Jakarta, Sabtu (9/9).

Program Information Day yang digelar Sabtu-Ahad (9-10/9), ini bertujuan untuk memberikan informasi lebih lengkap kepada dosen dan mahasiswa yang ingin kuliah mengambil program doktoral di Australia. Dengan adanya bantuan beasiswa dari Australia ini, menurut John, akan membantu pemerintah dan calon mahasiswa doktoral Indonesia melanjutkan studi ke Australia, khususnya Monash University.

Sebab, diakui John, selama ini program beasiswa doktoral dari pemerintah seperti dalam skema BUDI dan LPDP jumlahnya masih terbatas. Keterbatasan ini karena dana beasiswa pemerintah yang juga terbatas. Hanya sekitar 100 orang yang mampu diberikan untuk beasiswa doktoral setiap tahun, termasuk yang diberangkatkan ke luar negeri.

Padahal urgensi peningkatan angka doktor di Indonesia menjadi persoalan yang disoroti oleh pemerintah. Berdasarkan data statistik yang dilansir oIeh Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI) Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, tercatat pada 2017 jumlah dosen bergelar S3 saat sejumlah 34.223 orang atau sekitar 14 persen dari total 250 ribu dosen di seluruh Indonesia.

Senior Pro Vice Chancellor (Academic) Monash University, Zlatko Skrbis menegaskan komitmen Australia dan Monash University membantu peningkatan sumber daya manusia Indonesia, melalui beasiswa program doktoral yang ditawarkan. Monash hampir setiap tahun mencari bibit unggul mahasiswa Indonesia.

"Kita komit ikut mengembangkan kualitas manusia di Indonesia melalui lulusan yang berkualitas di Monash University," ujar Zlatko. Ini ditunjukkan dengan kegiatan Program Information Day Monash yang digelar untuk kedua kalinya di Jakarta.

Saat ini, ungkap Zlatko, ada 1.400 mahasiswa Indonesia yang studi di Monash University, 70 di antaranya merupakan mahasiswa doktoral asal Indonesia. Monash University merupakan salah satu kampus riset terbaik di Australia dan menduduki rangking 73 kampus terbaik dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement