Sabtu 09 Sep 2017 15:51 WIB

Himi Persis Luncurkan Tiga Program Pemberdayaan Muslimah

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Endro Yuwanto
Kajian Muslimah di Masjid Alumni IPB.
Foto: Dok Masjid Alumni IPB
Kajian Muslimah di Masjid Alumni IPB.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Himpunan Mahasiswi (Himi) Persatuan Islam (Persis) seluruh Indonesia menggelar rapat pimpinan nasional (rapimnas) di Kota Bandung, 9-10 September 2017. Pembukaan dilaksanakan di Aula Barat Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung dan dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.

Dalam Rapimnas ini, terdapat sejumlah agenda yang akan diikuti dan dibahas para kader. Salah satunya peluncuran tiga program baru yang akan menjadi gerakan kader Himi Persis ke depannya.

Ketua Umum Himi Persis Lida Maulida mengatakan, ada tiga program pemberdayaan Muslimah yang diresmikan. Program ini akan dijalankan oleh kader-kader Himi Persis di wilayahnya masing-masing ke depannya.

"Rapimnas ini nasional yang merupakan kelanjutan mukernas (musyawarah kerja nasional) beberapa bulan lalu. Dalam kegiatan kami meluncurkan dan mengenalkan kepada kader-kader tiga program yang menjadi produk Himi Persis. Ada di bidang pendidikan, layanan masyarakat, dan kewirausahaan," kata Lida di sela-sela Rapimnas, Sabtu (9/9).

Lida menyebutkan di bidang pendidikan, Himi Persis mencanangkan Sekolah Muslimah Indonesia. Gerakan ini adalah di mana para kader Himi Persis akan menjadi fasilitator pendidikan membentuk sebuah sekolah-sekolah gratis bagi masyarakat.

Sementara di bidang layanan masyarakat, kata Lida, Himi Persis akan membuka layanan biro konsultasi untuk masyarakat yang mengalami permasalahan perempuan. Layanan ini disebut Peduli Perempuan.

Kiprah gerakan Himi Persis memang fokus pada bidang keperempuanan. Menurutnya banyak permasalahan perempuan yang dialami wanita-wanita Indonesia. Oleh karenanya Himi Persis akan membentuk sebuah lembaga yang berkonsentrasi pemecahan masalah perempuan.

Lida menambahkan, untuk bidang kewirausahaan, Himi Persis akan memfasilitasi kader juga masyarakat untuk berbagi ilmu dan mengembangkan usaha sendiri. Hal ini guna menggerakan ekonomi masyarakat agar lebih mandiri dengan nama program Sentra Kewirausahaan Perempuan (SKP).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement