Selasa 05 Sep 2017 07:36 WIB

Dies Natalis Ke-54, IPB Perkuat Pengarusutamaan Pertanian

Suasana dies natalis ke-54 IPB, Senin (4/9).
Foto: Dok IPB
Suasana dies natalis ke-54 IPB, Senin (4/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ribuan mahasiswa  Institut Pertanian Bogor (IPB) yang terdiri dari program diploma, sarjana dan pascasarjana serta sivitas akademika IPB menghadiri  upacara peringatan dies natalis IPB ke-54 dan penerimaan mahasiswa baru multistrata, di Lapangan Gymnasium, Kampus IPB Dramaga Bogor, Jawa Barat, Senin (4/9).

Siaran pers IPB yang diterima Republika.co.id, Selasa (5/9) menyebutkan, dies natalis IPB ke-54 ini mengangkat tema “Pengarusutamaan Pertanian untuk Kedaulatan Pangan Indonesia”. Ada yang unik dari peringatan Dies Natalis kali ini. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Organisasi Mahasiswa Daerah (Omda) melakukan parade capaian sepuluh tahun kepemimpinan Rektor IPB, Prof  Dr Ir Herry Suhardiyanto.

Herry Suhardiyanto mengatakan, tahun ini tahun yang menentukan IPB berperan sebagai penggerak prima pengarusutamaan pertanian dalam pembangunan di Indonesia. “Pada usianya yang ke-54 ini, IPB telah mengukir berbagai prestasi membanggakan, melahirkan berbagai ide, gagasan dan karya nyata, inovasi, sebagai upaya untuk mengembangkan pertanian Indonesia serta mewujudkan sistem pertanian yang tangguh untuk mencapai kedaulatan pangan Indonesia sekaligus menyejahterakan seluruh komponen bangsa. Alhamdulillah, pada tahun ini IPB menjadi salah satu dari 100 perguruan tinggi terbaik di dunia versi QS World University Ranking by Subject yaitu Agriculture and Forestry,” jelas Rektor.

Rektor menegaskan, momentum Dies Natalis IPB ke-54 ini juga diharapkan dapat diisi dengan rangkaian kegiatan yang dapat membawa seluruh sivitas akademika, para alumni, para pemangku kepentingan, dan masyarakat Indonesia untuk dapat mengingat kembali sejarah dan latar belakang berdirinya IPB.

“Kita bersama juga perlu mengingat kembali bahwa IPB didirikan dengan gagasan dan visi para founding fathers bangsa Indonesia yang memandang bahwa pendidikan tinggi pertanian amat penting dalam mewujudkan bangsa yang adil, makmur dan sejahtera. Melalui pendidikan pertanian, akan dihasilkan teknologi budidaya yang baik, inovasi teknologi pertanian, dan berbagai pemikiran sebagai dasar kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan petani,” tegas Herry.

Pada kesempatan ini, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB, Prof  Dr  Ir Yonny Koesmaryono MS menyampaikan  laporan jumlah  mahasiswa baru multistrata IPB yang telah diterima dan mendaftar ulang melalui berbagai jalur penerimaan tahun akademik 2017/2018 sebanyak 7. 681 orang.

Untuk program diploma, IPB menerima program  D3 Pendidikan Di luar Domisili (PDD) yang dilaksanakan di Sukabumi dan Padanglawas serta program D3 yang diselenggarakan di Kampus Cilibende. Jumlah mahasiswa program D3 PDD adalah 159 orang. Sedangkan untuk program Diploma reguler jumlah mahasiswa baru yang diterima adalah 2.290 orang.

Untuk  program sarjana pada tahun ini menerima 3.988 mahasiswa baru. Mereka  masuk melalui delapan jalur dengan rincian sebagai berikut:  jalur SNMPTN 2.064 orang, jalur SBMPTN 1.140 orang, jalur Ujian Talenta Masuk IPB (UTM) 492 orang, jalur Beasiswa Utusan Daerah (BUD) 210 orang, jalur Prestasi Internasional dan Nasional (PIN) 7 orang, jalur Afirmasi 37 orang, jalur Mahasiswa Asing (Internasional) 32 orang, dan mahasiswa Tugas Belajar Alih Jenis Pendidikan 6 orang.

Untuk program Pascasarjana IPB menerima sebanyak 1.244 orang mahasiswa baru, yang terdiri 1.111 mahasiswa program Magister (termasuk program S2 Manajemen Bisnis di sekolah Bisnis), dan 133 orang mahasiswa program Doktor untuk berbagai program studi yang berasal dari berbagai instusi pemerintah, swasta, perguruan tinggi dan lembaga lainnya.

“Upacara penerimaan  mahasiswa baru ini menandai peresmian awal perkuliahan secara serentak bagi mahasiswa multistrata yang diselenggarakan yang terintegrasi dengan Pembukaan Dies Natalis IPB ke-54,” kata Yonny.

Yonny menambahkan, sebagai upaya untuk terus meningkatkan mutu penyelenggaraan kegiatan akademik, IPB secara bertahap dan kontinyu terus melakukan perbaikan baik dari sisi input, proses agar tercapai kualitas output dan outcome seperti yang diharapkan. Dalam peningkatan kualitas input, keketatan pilihan program studi telah menjadi indikator kinerja dalam Sistem Manajemen Kinerja (SIMAKER).

“Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan minat dan jumlah pelamar ke IPB melalui promosi dan canvassing serta kerjasama dengan Pemerintah Daerah, instansi pemerintah maupun swasta baik untuk program sarjana, diploma dan pascasarjana,” jelas Yonny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement