Ahad 20 Aug 2017 10:04 WIB

Blindstick, Tongkat Tunanetra Dilengkapi GPS dan Kompas

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Sejumlah peserta disabilitas berjalan beriringan saat rally tongkat (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Sejumlah peserta disabilitas berjalan beriringan saat rally tongkat (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berinovasi membuat alat bantu tunanetra menentukan arah jalan. Blindstick, merupakan nama tongkat yang dikembangkan dengan dilengkapi Global Positioning System (GPS) dan kompas.

Kelima mahasiswa di antaranya Ivan Falahul Alam, Dwinta Andika, Rahmad Kurniawan, Fahrul Putra Pratama dan Novemia Rizca. Mereka merupakan mahasiswa dari Program Studi Diplomasi Teknik Elektro SV Universitas Gadjah Mada.

Salah satu pencipta Blindstick, Novemia menuturkan, tongkat yang sudah umum ada hanya digunakan untuk mengetahui medan yang ada di sekitarnya. Dengan mengetuk-ngetukkan tongkat ke daerah sekitar, penyandang tunanetra akan mengetahui adanya benda di sekitarnya.

Tapi, dia berpendapat, kemampuan alat yang terbatas itu sangat berbahaya ketika penyandang tunanetra mengetahui tujuan mereka, dan lewat mana mereka akan pulang. Karenanya, diciptakanlah Blindstick yang diharapkan dapat membantu penyandang tunanetra.

"Kami mengembangkan Blindstick dilengkapi teknologi berupa GPS dan kompas, dengan demikian memiliki kemampuan untuk membantu penyandar tunanetra untuk sampai kepada tujuan," kata Novemia, Jum'at (18/8).

Novemia menerangkan, tongkat itu miliki dua komponen utama seperti penerima yang berupa microphone dan earphone. Ada pula pemancar berupa tongkat yang dilengkapi GPS, kompas dan roda untuk membantu menuju tempat tujuan.

Ia menambahkan, tongkat itu telah diuji coba kepada beberapa penyandang tunanetra Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Islam (Yaketunis). Menurut Novemia, Blindstick mendapatkan respons positif dari penyandang tunanetra di tempat tersebut.

"Alat ini sangat membantu menuntun saya sampai kepada tempat tujuan," ujar Akbar, salah satu penyandar tunanetra dari Yaketunis yang berkesempatan mencoba Blindstick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement