Senin 14 Aug 2017 19:17 WIB

Soal Nasib Bangsa, Puan Dendangkan Lagu 'Mau Dibawa kemana'

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ratna Puspita
Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, dalam acara Dies Natalis ke-12 FEMA IPB di Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor (IPB), Jawa Barat, Senin (7/8). Acara hari ini dhadiri oleh Walikota Bogor, Bima Arya S, Wakil KEIN, Arief Budimanta, Rektor IPB, Herry Suhardiyanto, Deputi bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kemenko PMK, Agus Sartono, Dekan FEMA IPB, Arif Satria, Jajaran Dosen FEMA IPB dan para mahasiswa.
Foto: istimewa
Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, dalam acara Dies Natalis ke-12 FEMA IPB di Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor (IPB), Jawa Barat, Senin (7/8). Acara hari ini dhadiri oleh Walikota Bogor, Bima Arya S, Wakil KEIN, Arief Budimanta, Rektor IPB, Herry Suhardiyanto, Deputi bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kemenko PMK, Agus Sartono, Dekan FEMA IPB, Arif Satria, Jajaran Dosen FEMA IPB dan para mahasiswa.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menyitir lirik lagu milik Grup Band Armada berjudul 'Mau Dibawa Kemana' saat mengisi Kuliah Umum di Universitas Sebelas Maret (UNS) pada Senin (14/8). Sitiran lirik itu dilantunkan sebagai pertanyaannya kepada generasi muda tentang masa depan bangsa. 

Menurut Puan, sebagaimana kajian lembaga-lembaga internasional, Indonesia mempunyai peluang besar untuk menjadi kekuatan basar ekonomi dunia pada 2035. Sebab itu, dia mengingatkan masa tampuk masa depan bangsa berada pada generasi muda masa ini. 

“Bagaimana bangsa ini akan kuat ke depannya? Ini tergantung adik-adik sekalian. Kalau seperti lagu, ‘mau dibawa ke mana?’,” kata puan sambil mendendangkan lagu tersebut. 

Puan juga berharap mahasiswa menjadi garda terdepan untuk terus berinovasi dan memanfaatkan  kekayaan sumber daya alam yang dimiliki untuk kemaslahatan bangsa. Dia meminta agar generasi muda Indonesia tak ciut nyali untuk bersaing dengan anak-anak muda dari penjuru negara lainnya.

Karena itu, pada Kuliah Umum yang menjadi rangkaian agenda penegenalan mahasiswa baru UNS itu, Puan mengingatkan agar mahasiswa bersungguh-sungguh dalam menimba ilmu dan membangun karakter untuk masa depan. 

“Kita ini bangsa besar dengan sumber daya alam yang sangat kaya raya. Kalau kemudian negara lain itu merasa lebih hebat dari kita, apakah kemudian di Eropa itu tumbuh pepaya? Tidak, tapi kita punya pepaya. Apakah mereka punya singkong? Tidak. Kita punya singkong. Apa mereka punya ubi? Tidak. Kita punya ubi. Jadi bukan main-main. Di mana pun  kita menanam, apa yang ingin kita tanam di situlah nanti akan tumbuh buahnya. Jangan bicara temtang teknologi dan inovasi, tapi hal hal yang mendasar saja kita punya mereka tidak punya,” kata Puan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement