Kamis 19 Oct 2017 14:35 WIB

IPB Kembangkan Ilmu dengan Pendekatan Transdisiplin

Suasana wisuda IPB, Rabu (18/10).
Foto: Dok IPB
Suasana wisuda IPB, Rabu (18/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Institut Pertanian Bogor (IPB) kembali mewisuda lulusan terbaiknya dalam sidang terbuka dengan acara tunggal Wisuda dan Penyerahan Ijazah Tahap II Tahun Akademik 2017/2018, Rabu (18/10), di Graha Widya Wisuda (GWW) kampus IPB Dramaga, Bogor.

Pada wisuda tahap ini, IPB menyerahkan ijazah kepada 752 orang lulusan, yang terdiri dari 15 lulusan bergelar Doktor, 82 lulusan bergelar Magister Sains, 18 lulusan bergelar Magister Manajemen dan Bisnis, 12 lulusan bergelar Dokter Hewan, dan 625 lulusan bergelar Sarjana.

Wisuda dibuka langsung dan dipimpin oleh Rektor IPB, Prof Dr  Herry Suhardiyanto. Atas nama seluruh sivitas akademika IPB, rektor menyampaikan selamat kepada para lulusan atas keberhasilan menyelesaikan pendidikan.

 

Dikatakannya, dalam era global sekarang dan masa yang akan datang, Indonesia dan negara-negara di seluruh dunia terikat dengan komitmen-komitmen global dalam bidang ekonomi, perdagangan, transaksi keuangan, lingkungan, dan lain-lain. Untuk itu, IPB sebagai perguruan tinggi berbadan hukum yang fokus dengan bidang keilmuannya sudah sesuai dengan sasaran besar Sustainable Development Goals (SDGs) yang sejalan dengan peran bidang pertanian, kelautan, dan biosains tropika yang termaktub di dalam Statuta IPB.

Mengingat kompleksitas masalah yang akan dihadapi, IPB harus menggunakan pendekatan transdiciplinary dalam menjalankan program-programnya.  “Selanjutnya, IPB perlu mengembangkan sustainability sciences berdasarkan complexity paradigm untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan,” kata Herry dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (19/10).

 

Rektor menegaskan, ke depan IPB akan mengembangkan ilmu-ilmunya dengan pendekatan transdisiplin dalam menghadirkan solusi. Selanjutnya, agar IPB dapat memperbesar perannya secara nyata maka IPB perlu memperkuat relevansi Tridharma Perguruan Tinggi yang dilaksanakannya untuk menjadi agent of economic development dengan mengembangkan inovasi dan bisnis.

“Tren perkembangan nasional dan global menantang IPB untuk menjawabnya secara tepat dengan menghadirkan solusi berdasarkan pendekatan baru yang lengkap dan seimbang dalam model pengembangan IPB sebagai techno-socio-entrepreneurial university sebagaimana termaktub dalam Rencana Jangka Panjang IPB 2019-2045,” papar Herry.

Rektor berharap para lulusan dapat mempersiapkan usaha wirausaha karena pengembangan wirausaha merupakan suatu keniscayaan di tengah tantangan perekonomian global, yang bermuara pada semakin terbatasnya lowongan kerja. “Bangsa kita memerlukan sekali pelaku usaha. Pada sisi lain, pengembangan sektor pertanian pun membutuhkan peran dan kontribusi para generasi muda untuk membangun sistem agribisnis yang modern dan optimum.  Ini harus menjadi motivasi para lulusan untuk mengembangkan semangat wirausaha dengan berbasis kompetensi IPB di bidang pertanian, kelautan dan biosains tropika,” papar rektor.

Rektor menambahkan, IPB juga telah mengembangkan berbagai pola pembinaan kewirausahaan, baik kepada mahasiswa maupun alumni, sehingga mereka dapat berusaha secara mandiri, bahkan dapat menyerap tenaga kerja. Pola pembinaan kewirausahaan ini dilakukan dalam berbagai program akademik dan non-akademik.

Sebagai contoh, program wirausaha untuk mahasiswa ditawarkan dalam bentuk pemberian modal awal usaha. Program seperti ini antara lain Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) dan Program Wirausaha Muda Pertanian (PWMP).  Selain itu, kata rektor, IPB juga membangun suatu sistem pencetakan wirausaha muda berupa Teaching Farm yang dinamakan Sarana Belajar Mahasiswa Wirausaha (Sabisa) Farm.

Rektor menegaskan beberapa inovasi hasil riset IPB yang diharapkan dapat mendukung peningkatan peran IPB dalam pengarusutamaan pertanian adalah LAPAN IPB Satelite, teknologi satelit yang digunakan untuk mengetahui luas areal sawah dan luas panenan; padi varietas IPB3S yang merupakan hasil pemuliaan tanaman padi yang hasil panenan dengan produktivitas yang lebih tinggi; Metode Budidaya Jenuh Air untuk meningkatkan produksi kedelai nasional; Transporter Tandan Buah Segar Fastrex sebagai alat angkut tandan buah segar kelapa sawit; Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) sebagai model sekolah lapangan yang memberikan penyuluhan kepada peternak; dan Sea Farming sebagai metode yang sangat prospektif dalam meningkatkan kapasitas produksi perikanan.

Pada usianya yang ke-54 ini, IPB telah mengukir berbagai prestasi membanggakan. “Alhamdulillah, pada awal tahun 2017, lembaga pemeringkatan internasional QS mengumumkan bahwa IPB menjadi salah satu dari 100 Perguruan Tinggi terbaik di dunia versi QS World University Ranking by Subject yaitu Agriculture and Forestry,” ujar rektor.

Pada tanggal 17 Agustus 2017, IPB mencapai peringkat ke-3 setelah UGM dan ITB dalam klusterisasi PTN Indonesia yang diadakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.  Selain itu, pada bulan yang lalu, IPB mendapat Anugerah Widyapadhi peringkat 1 Nasional dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi sebagai penghargaan atas upaya IPB untuk mengembangkan inovasi dan komersialisasi inovasi yang diberikan juga kepada ITB di peringkat 2 dan UGM di peringkat 3.

IPB dalam 10  tahun berturut-turut (2008 – 2017), menjadi kontributor terbesar inovasi dalam daftar Inovasi Paling Prospektif Indonesia yang diterbitkan oleh Business Innovation Center (BIC) Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Riset dan Teknologi/Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi/Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, yaitu 407 inovasi atau 38,9 persen dari total 1.045 inovasi Indonesia.

Berbagai inovasi IPB tersebut telah berhasil dikawal untuk memasuki tahapan komersialisasi baik melalui PT  BLST sebagai holding company milik IPB maupun kerja sama dengan perusahaan lainnya. Beberapa bulan yang lalu, PT  BLST mendapat penghargaan Intellectual Property Enterprise Thropy dari World Intellectual Property Organisation.

“Dua hari yang lalu, kami mendapat berita menggembirakan bahwa peringkat IPB di Asia berdasarkan Asia University Ranking (AUR) meningkat tajam dari peringkat 191 pada tahun lalu menjadi peringkat 147 pada tahun ini.  Sekarang IPB telah mencapai banyak prestasi, tetapi IPB harus selalu mempersiapkan diri dan berjuang mencapai prestasi dan menjawab berbagai tantangan pada masa yang akan datang. IPB perlu terus mengembangkan semangat kebersamaan karena prestasi yang diraih bukanlah hanya hasil dari perseorangan tetapi merupakan karya kita bersama,” tandas rektor.

Selanjutnya rektor mengharapkan agar alumni IPB dapat terus meningkatkan dan mengembangkan kerja sama yang telah ada untuk kemajuan almamater. Untuk diketahui bahwa sampai dengan wisuda pada tahap ini, IPB telah memiliki 146.902 orang alumni. “Kepada seluruh lulusan saya berharap dapat segera bergabung dengan Himpunan Alumni IPB agar dapat semakin kuat dan kompak dengan semangat Satu Hati Satu IPB,” pungkas rektor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement