Kamis 10 Aug 2017 19:55 WIB

Rektor IPB Terima Anugerah Widya Padhi dari Menristekdikti

Rektor IPB Herry Suhardiyanto (kanan) menerima Anugerah Widya Padhi yang diserahkan Menristekdikti Moh Nasir.
Foto: Dok IPB
Rektor IPB Herry Suhardiyanto (kanan) menerima Anugerah Widya Padhi yang diserahkan Menristekdikti Moh Nasir.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof  Dr  Herry Suhardiyanto menerima penghargaan IPTEK 2017 pada acara Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) ke-22 di Makassar, Kamis (10/8).

Penghargaan yang dinamakan  Anugerah Widya Padhi itu  diterima langsung oleh rektor dari Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) RI Moh Nasir disaksikan Presiden dan Wakil Presiden RI, serta tokoh teknologi negeri ini, Prof BJ Habibie.

“Alhamdulillah, ini adalah penghargaan untuk kita semua, warga IPB, yang telah berdedikasi tinggi dalam upaya mengembangkan hasil-hasil riset menjadi inovasi hingga komersialisasi. Ini memerlukan konsistensi,” kata Herry Suhardiyanto dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (10/8).

Rektor berharap ke depan inovasi hasil-hasil riset  bisa terus dilanjutkan, agar kontribusi IPB sebagai perguruan tinggi yang dikenal paling inovatif dapat diwujudkan, bukan hanya dalam bentuk penghargaan. “Kita telah menunjukkan bukti nyata dan dampak  positif telah dirasakan oleh masyarakat. Semoga penghargaan ini menjadi pendorong semangat untuk terus menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi kepentingan umum,” imbuhnya.

Herry menambahkan, prestasi yang diraih ini menunjukkan bahwa sistem manajemen kinerja, kebijakan dan program-program yang telah dijalankan selama ini telah berjalan dengan baik. “Indikator kinerja seperti jumlah artikel pada jurnal nasional dan internasional, jumlah inovasi yang dikomersialisasi, jumlah inovasi yang dimanfaatkan oleh masyarakat, jumlah teaching farm model, jumlah pusat unggulan iptek telah mendorong peningkatan kinerja IPB,” tuturnya.

Prestasi ini, kata rektor,  hanya dapat diraih dengan kesungguhan dan upaya terus menerus dari seluruh komponen di IPB. “Tentu saja tidak akan dapat dicapai tanpa peran para senior yang telah meletakkan dasar-dasar yang baik bagi perkembangan IPB saat ini,” papar Herry Suhardiyanto.

Penganugerahan Karya Iptek dan Inovasi Nasional diberikan kepada perguruan tinggi, industri, kementerian/lembaga, pemerintah daerah, lembaga litbang, insan akademik, aktor-aktor inovasi dan masyarakat akar rumput.

Juara kedua Anugerah Widya Padhi diraih oleh Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Juara ketiga diraih oleh Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM). Widya Padhi merupakan Anugerah Iptek yang diselenggarakan oleh Kemenristekdikti RI dalam rangka mengapresiasi Perguruan Tinggi yang telah melakukan upaya produksi penelitian dan pengembangan nasional menjadi produk inovasi, fasilitas pusat inovasi, lembaga training of trainer (ToT), lembaga inkubasi dan kerja sama dengan industri.

Seperti yang disampaikan dalam laman http://www.dikti.go.id, tujuan dari penyelenggaraan Anugerah Iptek tahun 2017, antara lain adalah  untuk mendorong peningkatan kemampuan iptek, yang diikuti dengan penguatan inovasi nasional untuk mendukung kemandirian dan daya saing bangsa Indonesia.

Tujuan lainnya adalah membangun iklim kondusif penguatan dan pengembangan inovasi sebagai outreach dari riset iptek dalam penciptaan nilai tambah komersial, ekonomi dan atau sosial-budaya secara berkelanjutan. Selain itu, juga memberikan dorongan kepada para pelaku inovasi (individu, organisasi, lembaga) agar dapat terpacu dalam mewujudkan ide kreatif dalam penciptaan nilai tambah, baik sebagai individu maupun melalui kemitraan dan kerjasama antar unsur inovasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement