Selasa 08 Aug 2017 06:27 WIB

Puan Maharani: Solusi Pembangunan Manusia Ada di Fema IPB

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Puan Maharani.
Foto: Dok IPB
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Puan Maharani.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Puan Maharani, mengatakan solusi semua permasalahan menyangkut pembangunan manusia saat ini ternyata sudah ada di Fakultas Ekologi Manusia (Fema) Institut Pertanian Bogor (IPB). Hal ini disampaikannya saat orasi dalam rangka Dies Natalis Fema IPB ke-12 di Auditorium Andi Hakim Nasoetion Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Senin (7/8).

“Akhir-akhir ini saya rapat koordinasi tentang masalah Sustainable Development Goals (SDGs). Dalam setiap rapat yang membahas tentang SDGs, saya mengundang semua ahli gizi terkemuka. Saya undang Menkes dan lain-lain yang terkait, tetapi masih belum ketemu solusi yang tepat. Namun, setelah melihat prestasi dan capaian Fema IPB, semua yang menjadi pekerjaan rumah saya sudah ada solusinya di sini. Ke depan, saya akan undang Fema IPB untuk membantu kami (pemerintah) guna bersama-sama mengatasi persoalan pembangunan manusia Indonesia,” ujarnya di hadapan ratusan sivitas akademika IPB.

Ke depan, fakultas yang hanya ada satu di Indonesia ini akan digandeng Kemenko PMK untuk membantu mengatasi semua persoalan tentang pembangunan manusia. Menurutnya, paparan singkat tentang Fema dan capaian-capaiannya telah menguraikan semua persoalan yang dihadapinya di Kemenko PMK.

“Setelah mendengarkan paparan tentang Fema, saya merasa pekerjaan rumah saya di Kemenko PMK sudah mulai terurai. Semua yang berat-berat saya serahkan ke Fema,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (8/8).

Rektor IPB Prof  Dr Herry Suhardiyanto mengatakan persoalan pangan dan gizi semuanya terkait dengan kompetensi yang ada di Fema. Beberapa tahun terakhir sejak berdiri tahun 2005, Fema sudah menunjukkan berbagai prestasi dan capaian.

“Selama 12 tahun berdiri, FEMA sudah mulai menunjukkan capaian dan prestasi yang membanggakan. Saya harap capaian ini menjadi penghela untuk membangkitkan semangat Fema ke depan,” ujarnya.

Adapun capaian-capaian yang dimaksud, kata Dekan Fema  Dr Arif Satria, dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), Fema telah menyampaikan kepada Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai garis baru angka kemiskinan, menganalisis data mentah dari BPS tentang survei rumah tangga ekonomi, dan lain-lain.

“Goals kedua yaitu tentang pangan. Kami memiliki Program Gizi Anak Sekolah (Progras) yang diinisiasi tahun lalu. Progras ini tujuannya untuk peningkatan status gizi anak, edukasi gizi dan edukasi perilaku hidup bersih dan sehat. Sudah ada seribu siswa di seluruh Indonesia yang teredukasi. Progras ini bisa diduplikasi ke tempat lain. Dari hasil upaya kami untuk meningkatkan status gizi remaja, tingginya status anemia anak sekolah berhasil diturunkan,” ujar Dr  Arif.

Selain Progras, Fema juga mengembangkan kantin sehat terjangkau untuk mahasiswa Bidikmisi, kerja sama dengan Sari Husada. Hal itu dalam rangka peningkatkan kualitas sumberdaya manusia untuk penyempuraan program empat sehat lima sempurna.

Untuk program penyempurnaan empat sehat lima sempurna, Fema IPB telah mengedukasi 91 Posyandu dan sekira 4 ribu orang ibu yang sudah teredukasi. Selain itu, Fema juga bekerjasama dengan Pemkot Bogor membuat mobil anti galau, yakni pusat layanan konseling kesehatan dan gizi keluarga yang memberdayakan ibu-ibu PKK bogor.

“Dengan semua sumberdaya yang ada di Fema, tentu kita semua siap untuk menyupport Kemenko PMK,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement