Sabtu 05 Aug 2017 01:55 WIB

Peserta dari 10 Negara Asia Ikuti Kelas Musim Panas UII

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih
Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta.
Foto: uii.ac.id
Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Program Studi Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia (UII) menjadi tuan rumah the 6th Civil Society Education Network In Asia (CENA) Summer School 2017. Untuk keenam kalinya, program tahunan ini telah jadi program kolaborasi beberapa institusi yang terdiri dari universitas dan LSM internasional.

Tahun ini, CENA mengangkat tema Peace Building In Asia Through Local Community Beyond Nationalism, Militarism And Globalization. Program summer schoolini diselenggarakan di Desa Wisata Kembangarum pada 4-8 Agustus 2017.

 

Rektor UII, Nandang Sutrisno menilai, kegiatan ini menjadi momentum yang sangat penting, terutama untuk komunitas akademik. Utamanya, membangun pemahaman bersama dalam usaha membangun perdamaian, terutama di Asia.

 

"Saya mengharapkan kegiatan ini dapat menjadi pembelajaran penting dalam kerangka pembangunan perdamaian dan pemberdayaan masyarakat," kata Nandang saat memberi sambutan di pembukaan CENA yang bertempat di Gedung Moh Hatta Kampus Terpadu UII, Jum'at (4/8).

 

Ketua Prodi HI UII, Irawan Jati merasa, ini kegiatan pertama yang dilakukan di Indonesia, setelah Korea dan Thailand. Tahun ini, 45 orang dari 10 negara berpartisipasi seperti India, Jepang, Korea, Myanmar, Nepal, Pakistan Taiwan Thailand dan Filipina.

 

Peserta akan mengikuti kegiatan akademik, pengabdian dan kunjungan budaya. Selain itu, mereka akan mempresentasikan makalah yang tebagi tiga tema yaitu globalization, nationalism and localism, lalu militarism, violence and peace buildings, serta unification and diversity in cultures and religions.

 

"Peserta juga akan kunjungan ke Mendut Buddhist Monastery untuk melakukan dialog konstruktif dengan tema pembangunan perdamaian," ujar Jati.

 

Untuk program ini, Prodi HI UII telah bekerjasama dengan Sacred Heart University, Keisen University, Waseda Hoshien Jepang, Shih-Hsin University Taiwan, Sungkonghoe University dan Hanshin Universtiy dari Korea, serta Asian Muslim Action Network (AMAN) dari Thailand.

 

Sementara, disampaikan Kim Dong Choon dari Sung Kung Hoe University, globalisasi menjadi ancaman tersendiri dalam keamanan di kawasan Asia. Menurut Choon, globalisasi, memanasnya wilayah Asia Timur dan disparitas ekonomi menjadi ancaman besar dari perdamaian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement