Kamis 03 Aug 2017 18:58 WIB

Mahasiswa Unair Surabaya Buat Pembuluh Darah Buatan

Rep: Binti Sholikah/ Red: Yusuf Assidiq
Pembuluh darah buatan mahasiswa Unair.
Foto: Dokumen
Pembuluh darah buatan mahasiswa Unair.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Mahasiswa Jurusan Teknobiomedik dari Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur, membuat inovasi berupa pembuluh darah buatan biodegradable untuk kasus atherosklerosis. Pembuluh darah sintesis tersebut dinilai aman karena terbuat dari bahan nontoksik.

Atherosklerosis merupakan radang pada pembuluh darah manusia yang disebabkan ateromatus sehingga aliran darah menyempit. Penyumbatan pembuluh darah pada pasien atherosklerosis dapat mengakibatkan bermacam penyakit, seperti stroke, angina, dan penyakit jantung koroner.

Pembuluh darah buatan berupa implant sangat dibutuhkan dalam menangani kasus atherosklerosis. Inovasi tersebut dibuat oleh Iffa Aulia Fiqrianti (angkatan 2013), berserta keempat temannya yakni Claudia Yolanda Savira (2013), Muhammad Abdul Manaf (2013), Fitria Renata Bella (2014), dan Nadia Rifqi Cahyani (2014).

Ketua tim, Iffa Aulia mengatakan, selama ini pasien atherosklerosis ditangani dengan operasi vascular bypass menggunakan graft pembuluh darah. Graft komersial umumnya terbuat dari dacron yang sulit terurai sehingga rentan mengalami klasifikasi. "Vaskuler graft komersial dianggap benda asing oleh tubuh karena tidak bisa terurai," ujar Iffa saat dihubungi Republika, Kamis (3/8).

Oleh karena itu, timnya membuat pembuluh darah buatan berbahan dasar poly L lactic acid (PLLA), kitosan, dan kolagen yang terbukti aman bagi tubuh. "Polimer yang kami pakai ini ikatannya beda. Dia bakal terurai menjadi asam laktat yang bisa terserap di dalam tubuh. Kami kombinasikan dengan kitosan dan kolagen sehingga dapat membantu perlekatan sel. Nantinya saat graft terurai dan akan tergantikan oleh sel tubuh pasien sendiri," jelasnya.

Iffa menjelaskan, pembuluh darah buatan timnya berupa jalinan fiber berbentuk tabung yang dibuat dengan elektrospinning. Uji komposisi pembuluh darah buatan menggunakan FTIR menunjukkan kitosan, kolagen dan PLLA telah terkandung pada graft. Uji kontak dengan darah menunjukkan graft tidak menyebabkan hemolisis dengan presentase 1,04 persen. Hasil uji sitotoksisitas menunjukkan pembuluh darah buatan tersebut tidak toksik, sehingga aman bagi tubuh.

"Yang selama ini digunakan dokter untuk pembuluh darah ukuran besar. Itu tidak apa-apa menggunakan bahan yang tidak bisa terurai. Sedangkan sekarang masyarakat kasus atherosklerosis banyak di arteri jantung yang diameternya kecil sekitar 3 mili. Itu yang kami mau atasi," ucapnya.

Berdasarkan data WHO pada 2014, penyakit pembuluh darah dan jantung merupakan penyakit tidak menular dengan angka kematian tertinggi kedua di dunia, yaitu mencapai 46 persen dari 38 angka kematian. Sedangkan di Indonesia, menyebabkan 37 persen dari total kematian penyakit tak menular.

Pada penelitian tersebut, Iffa dan tim menyusun proposal Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian Eksakta (PKMPE). Proposal berjudul "Studi In Vivo Vascular Graft Hollow Fiber PLLA Coating Kitosan-Kolagen Solusi Penyakit Kardiovaskular Akibat Atherosklerosis" tersebut lolos dan memperoleh dana hibah penelitian dalam program PKM Kemenristekdikti tahun 2016-2017.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement