Senin 31 Jul 2017 14:04 WIB

Mahasiswa KKN UGM Temukan Masalah Kebersihan di Lombok Utara

Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Panut Mulyono (kedua kiri) memberi makan ternak saat melakukan kunjungan lapangan KKN PPM UGM di Desa Pemenang Barat, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (29/7). Kunjungan itu guna melihat secara langsung karya para mahasiswa UGM yang sedang melaksanakan KKN PPM dengan program utama pemberdayaan masyarakat sekitar Desa Pemenang Barat khususnya dalam pariwisata.
Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/pras/17.
Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Panut Mulyono (kedua kiri) memberi makan ternak saat melakukan kunjungan lapangan KKN PPM UGM di Desa Pemenang Barat, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (29/7). Kunjungan itu guna melihat secara langsung karya para mahasiswa UGM yang sedang melaksanakan KKN PPM dengan program utama pemberdayaan masyarakat sekitar Desa Pemenang Barat khususnya dalam pariwisata.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Tim Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) UGM menemukan berbagai masalah yang dihadapi di Desa Pemenang Barat, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Salah satunya adalah persoalan kebersihan lingkungan.

"Masyarakat di sini masih belum sadar sepenuhnya pentingnya kebersihan. Salah satu contohnya adalah kebiasaan masyarakat mandi menggunakan air sungai. Hal itu menjadi salah satu fokus kegiatan kami di sini," ujar Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN-PPM antarsemester NTB 03, Dwi Umi Siswanti, saat ditemui Republika di lokasi KKN, Ahad (30/7)

Selain itu, masyarakat Desa Pemenang Barat juga belum sadar akan pentingnya pengelolaan sampah yang benar. Padahal sebenarnya Dinas Kebersihan Kabupaten Lombok Utara sudah menawarkan adanya pengangkutan sampah ke desa berpenduduk 16.323 jiwa tersebut. Namun hanya karena harus membayar biaya operasional sebesar Rp 10 ribu per bulan, masyarakat desa setempat menolak adanya pengambilan sampah.

"Oleh karena itu kami mesti bekerja keras menyadarkan masyarakat desa akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik," ujar wanita yang akrab dipanggil Wawin tersebut.

Selain membantu masyarakat desa setempat menemukan solusi terkait persoalan kebersihan lingkungan, tim KKN-PPM UGM tersebut juga membantu mengoptimalisasi pertanian dan perikanan serta mewujudkan ekowisata yang berkelanjutan di Desa Pemenang Barat.

Program kerja yang telah dijalankan oleh kelompok KKN-PPM itu mendapat apresiasi dari Rektor UGM Panut Mulyono yang telah menyaksikan secara langsung suasana ekowisata Kerujuk, salah satu dusun di Pemenang Barat. Para mahasiswa KKN, menurut dia, telah mencurahkan segenap usaha serta kemampuan yang ia pelajari di bangku kuliah untuk diwujudkan di tengah masyarakat. 

Panut menuturkan, selain sebagai sarana pengabdian, KKN juga memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk menyaksikan secara langsung kondisi beserta permasalahan yang ada di tengah masyarakat dan memiliki empati kepada masyarakat di daerah-daerah yang belum mengalami kemajuan seperti di daerah perkotaan.

"Tujuan KKN bukan semata-mata ingin memberikan apa yang kita miliki untuk kemajuan daerah dan bangsa tetapi juga untuk memberikan kesempatan pada para anak didik kami untuk belajar langsung pada masyarakat," ujar Panut.

Apresiasi kepada mahasiswa KKN UGM juga datang dari Kepala Desa Pemenang Barat M. Syukri serta Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Utara Muhammad. Syukri memuji inovasi serta kerja keras yang telah ditunjukkan para mahasiswa yang telah berada di desa tersebut selama 47 hari.

"Saya berterima kasih kepada UGM yang telah mengirimkan mahasiswanya untuk membantu membangun desa kami. Saya harap dengan dukungan dari berbagai pihak Desa Pemenang dapat semakin berkembang pesat," tutur Syukri.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement