Jumat 28 Jul 2017 00:54 WIB

600 Mahasiswa-Dosen IPB Kawal Pelaksanaan Kurban

Panitia pemotongan hewan kurban bersiap menolong hewan kurban di Kompleks Perumahan Bank Mandiri Cilandak, Jakarta Senin (12/9).
Foto: Republika/Prayogi
Panitia pemotongan hewan kurban bersiap menolong hewan kurban di Kompleks Perumahan Bank Mandiri Cilandak, Jakarta Senin (12/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Institut Pertanian Bogor (IPB) siap menurunkan 600 mahasiswa dan dosen Fakultas Kedokteran Hewan untuk mengawal pelaksanaan penyembelihan hewan kurban di tingkat masyarakat pada Idul Adha 1438 H.

"Mahasiswa dan dosen akan diterjunkan di beberapa titik kawasan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi," kata Dekan Fakultas Kedokteran Hewan IPB Profesor Srihadi Agung Priyono di Bogor, Kamis (28/7).

Ia menjelaskan keterlibatan mahasiwa dan dosen FKH IPB dalam membantu pemerintah daerah melakukan pengawalan pelaksanaan ibadah kurban telah berlangsung selama 15 tahun.

Menurut dia, awal mula pelaksanaan program tersebut, belum banyak warga yang terbuka dengan kehadiran mahasiwa. Namun, saat ini kedatangan para mahasiswa dan dosen sangat disambut baik oleh masyarakat dan siap menerima arahan terkait dengan kesehatan hewan kurban.

"Menjelang Idul Adha 1438 Hijriah sudah banyak surat yang masuk ke FKH IPB dari berbagai wilayah untuk meminta mahasiswa dikirim dan memantau hewan kurban di daerahnya," kata Srihadi.

Karena keterbatasan jumlah tenaga mahasiswa maupun dosen, kata dia, permintaan tersebut tidak seluruhnya dapat dipenuhi. Terkait dengan keterbatasan tersebut, FKH IPB memberikan jalan edukasi kepada pengurus DKM yang berada di wilayah Bogor.

Pembinaan yang diberikan terkait dengan animal welfare, kesehatan hewan dan daging, serta teknis saat pelaksanaan pemotongan hewan yang biasanya dilakukan di masjid-masjid di bawah binaan DKM.

Edukasi tersebut, lanjut dia, untuk meningkatkan kemandirian dan kemampuan masyarakat dalam menyiapkan pelayanan optimal saat pemotongan hewan kurban.

Sebelum berangkat ke daerah penugasan masing-masing, mahasiswa yang terdiri atas mahasisa D-3, S-1, dan ko-asisten kedokteran hewan diberikan pembekalan terhadap tugas mereka di lapangan. "Titik tujuan pengawasan adalah tempat yang melakukan pemotongan hewan dalam jumlah besar atau pernah mengalami riwayat penyakit menular berbahaya," katanya.

Ia mengatakan bahwa mahasiswa bertugas meninjau tiap hewan yang akan dipotong mulai dari ciri-ciri fisik, perilaku, hingga dilihat kondisi daging yang akan didistribusikan kepada warga.

Selain melaksanakan pemeriksaan kesehatan hewan dan daging, mahasiswa juga mengumpulkan informasi aktual di lapangan terkait dengan pelaksanaan pemotongan hewan kurban sebagai bahan evaluasi bagi pemerintah daerah setempat. "Selain dibutuhkan dan membantu masyarakat, adanya pemantauan langsung oleh mahasiswa ini juga menjadi ajang pembelajaran bagi mahasiswa kami," kata Srihadi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement