Selasa 18 Jul 2017 19:01 WIB

Ekspedisi Dharma UNY Nusantara Berangkat ke Papua

Pelepasan tim Dharma UNY Nusantara oleh Rektor UNY Prof Sutrisna Wibawa.
Foto: Dokumen
Pelepasan tim Dharma UNY Nusantara oleh Rektor UNY Prof Sutrisna Wibawa.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tim Dharma Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Nusantara bersiap melakukan ekspedisi ke Kabupaten Nabire, Papua. Program ini dalam rangka kepedulian terhadap pendidikan di Indonesia timur.

Tim terdiri dari Isna Alfiyah, Muh Dzaki Al Fandi, Novi Handoko, Selvi Dwi Nugraheni, Freggiyanto Banyu Satria, dan Yosi Sugito. Mereka akan melakukan kegiatan di sana selama Juli hingga September 2017. Pelepasan tim Dharma UNY Nusantara dilakukan Rektor UNY, Prof Sutrisna Wibawa, di Ruang Sidang Utama Rektorat, Senin (17/7).

Dalam sambutannya, rektor mengatakan keberangkatan tim Dharma UNY Nusantara juga merupakan tugas lembaga. “Tidak hanya membawa nama UNY namun juga membawa nama bangsa,” kata Sutrisna, melalui siaran pers.

Ia lantas berpesan kepada para anggota tim agar memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar. Selain itu, mereka juga diminta mengembangkan nasionalisme, toleransi, menjaga kekompakan, bisa beradaptasi serta taat pada pemuka adat setempat.  Pada kesempatan itu, rektor juga menawarkan kerja sama pada Pemda Nabire untuk studi lanjut atau pelatihan bagi guru.

Selain berencana mendaki Gunung Cartenz yang merupakan gunung tertinggi di Indonesia, tim yang seluruh anggotanya adalah Pecinta Alam UNY Madawirna juga akan melakukan pembinaan mengajar, membentuk kader kelompok belajar dalam masyarakat, serta meneliti permasalahan pendidikan di Kampung Kwatisore, Distrik Yaur, Kabupaten Nabire.

Kegiatan ini termasuk dalam program pembinaan masyarakat sekaligus kuliah kerja nyata. Menurut Ketua Madawirna Zulfa Eka Putri penyelenggaraan ekspedisi ini melibatkan Kalilemon Dive Resort sebagai mitra utama serta WWF Taman Nasional Cendrawasih sebagai mitra pendukun

Adapun Ketua DPRD Nabire, Martendoue, menyambut gembira ekspedisi UNY ini di daerahnya. “Jangan lupa kontak ke bupati dan Dinas Pendidikan Setempat” kata Martendoue.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement