Senin 17 Jul 2017 22:55 WIB

73% Dosen Tekonologi Hasil Perairan IPB Bergelar Doktor

Para dosen muda Departemen Teknologi Hasil Perairan IPB.
Foto: Dok IPB
Para dosen muda Departemen Teknologi Hasil Perairan IPB.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Departemen Teknologi Hasil Perairan, adalah salah satu departemen yang ada di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor (FPIK-IPB). Departemen Teknologi Hasil Perairan FPIK IPB di tataran nasional dan internasional mempunyai peran  penting dan strategis.

Ketua Departemen Teknologi Hasil Perairan, Dr Uju mengatakan, Departemen Teknologi Hasil Perairan melaksanakan dan mengembangkan pendidikan dan penelitian dalam penanganan dan pengolahan sumberdaya hayati perairan. Hal ini sangat wajar mengingat Indonesia adalah salah satu negara utama yang tergabung dalam Coral reef Triangle Initiative. “Kondisi ini menempatkan Indonesia dalam urutan pertama negara dengan kekayaan biodiversitas perairan yang sangat melimpah,” kata Uju dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (17/7).

Uju mengungkapkan, Departemen Teknologi Hasil Perairan (THP) dengan kompetensi yang memiliki karya dalam mengaplikasikan ilmu dan teknologi penanganan dan karakterisasi bahan baku, bioteknologi, teknologi pengolahan dan pengembangan produk industri hasil perairan yang ramah lingkungan serta berkelanjutan. Departemen ini berdiri berawal dari Bagian Teknologi Ikan, Departemen Tata Produksi Perikanan di Fakultas Perikanan IPB yang didirikan pada tanggal 1 September 1963.

Bagian ini kemudian terus berkembang sampai pada tahun 1985 dinyatakan sebagai Jurusan Pengolahan Hasil Perikanan (PHP) yang mengasuh Program Studi Teknologi Hasil Perikanan dengan penetapan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (SK Mendikbud RI).

Uju menyebutkan, sejak ditetapkannya sebagai Jurusan Pengolahan Hasil Perikanan (PHP), Departemen THP telah menjalankan kegiatan tri darma perguruan tinggi selama lebih dari 20 tahun dan telah menghasilkan alumni  lebih dari 1.200 sarjana dan berprofesi dalam berbagai bidang seperti swasta, peneliti, dosen dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) baik di daerah maupun di pusat.

Departemen THP telah terakreditasi A  atau “Excellent” oleh BAN-PT untuk Program Sarjana dan Program Pascasarjana dengan kualitas pendidikan yang sangat baik.  THP juga telah mendapat sertifikasi AUN-QA sebagai jaminan kualitas pendidikannya yang berstandar internasional.

Uju menambahkan, kualitas dosen THP  pun tak perlu diragukan. Sebanyak 26 persen dosen adalah guru besar  atau bergelar profesor dan 73  persen dosen bergelar doktor. Jumlah professor ini di atas angka rata-rata yang ditentukan nasional untuk sebuah program studi.

 

Penelitian Dosen THP selalu masuk dalam daftar 100+ inovasi paling prospektif di Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) dan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). “Selain itu, mahasiswa THP menjadi mahasiswa terinovatif dengan usulan Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) terbanyak se-IPB dan didanai terbanyak setiap tahunnya oleh Kemenristekdikti sejak tahun 2002,” tuturnya.

Juju mengungkapkan, mahasiswa THP berperan aktif dalam kegiatan ilmiah dan menjuarai berbagai kompetisi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional, Pemilihan Remaja Indonesia dan ajang bergengsi nasional dan internasional lainnya. Sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam mengembangkan Indonesia sebagai negara maritim, maka kebutuhan industri perikanan dan bidang terkait terhadap lulusan THP semakin meningkat.

 

Menurut survei 2010-2015, masa tunggu kerja lulusan THP 2,73 bulan dengan peluang kerja yang luas dan mampu bersaing di dunia kerja khususnya di industri perikanan dan kelautan Indonesia. Setiap tahun, 26,2 persen lulusan mampu mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan pascasarjana di perguruan tinggi bergengsi di dalam maupun luar negeri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement