Sabtu 15 Jul 2017 19:02 WIB

UI Gelar Simposium untuk Membangunkan Karya Ilmiah yang 'Tertidur'

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Nidia Zuraya
Karya Tulis Ilmiah (ilustrasi)
Foto: anneahira
Karya Tulis Ilmiah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan simposium untuk 'membangunkan' karya ilmiah yang tertidur di sistem penyimpanan karya ilmiah mereka, UIANA. Simposium itu menghasilkan 273 karya ilmiah yang akan diterbitkan.

"Konferensi ini merupakan wadah publikasi bagi paper-paper yang tidur di UIANA. Untuk mengejar diversity yang jadi syarat dari publisher, kami mengundang beberapa dari luar UI, seperti ITB, Malaysia, dan Turki," jelas Kepala Pengelolaan Produk Riset dan Inovasi UI Diah Ayu Maharani dalam siaran persnya, Sabtu (15/7).

UIANA sendiri merupakan suatu sistem di UI yang menggunakan pendekatan teknologi untuk meningkatkan kualitas karya ilmiah yang dihasilkan. Salah satunya dengan melakukan digitalisasi submisi tugas akhir, menggantikan mekanisme manual yang sebelumnya digunakan.

Karya ilmiah yang terdapat di UIANA itu lah yang kemudian di'bangun'kan melalui simposium itu. Diselenggarakannya simposium bertajuk 'The 1st Physics and Technologies in Medicine and Dentistry Symposium' itu dimaksudkan untuk mengoptimalkan karya ilmiah yang sudah dikelola di UIANA.

Selama ini, kata Diah, UI memiliki gudang karya ilmiah yang dipublikasikan oleh publisher sesuai dengan tipe karya ilmiahnya. Digitalisasi semakin memudahkan arah pengembangan publikasi yang sudah ada.

"Setiap karya ilmiah yang diunggah akan mendapatkan No. ID yang unik atau DOI lokal," kata Diah.

Karya ilmiah tersebut, sambung dia, akan masuk ke dalam sistem basis data yang menjalankan system antiplagiarism. Sistem itu bisa mendeteksi apabila ada kesamaan dengan karya lainnya.

Diah menjelaskan, pihaknya juga melakukan pengelolaan sedemikian rupa, sehingga karya tersebut layak diterbitkan di penerbit yang terindeks. Kemudian, sistem yang ada memudahkan UI dalam menghitung aktivitas dosen dalam membimbing atau mengikuti kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan.

Simposium yang digelar pada 15-16 Juli 2017 di Margo Hotel Depok itu menghasilkan 273 karya ilmiah yang akan diterbitkan. Angka tersebut terdiri dari 154 karya ilmiah yang akan diterbitkan di IOP Journal of Physics Conference Series, 44 karya ilmiah di Journal of International Dental and Medical Research (JIDMR), dan 85 karya ilmiah di Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research (AJPCR).

Wakil Rektor bidang Riset dan Inovasi, Prof Rosari Saleh berharap simposium tersebut dapat memberikan pengaruh signifikan bagi masa depan penelitian. Menurutnya, penyelenggaraan simposium itu termotivasi oleh hasil dan tanggapan yang positif terhadap penelitian yang meningkat dalam bidang biomedis.

Ia menjelaskan, fisika merupakan ilmu alam dasar yang aplikasinya berkembang secara universal. Termasuk di dalamnya aplikasi dalam bidang diagnostik, perawatan, teknik biomedis, dan sains material dalam kedokteran dan kedokteran gigi.

"Ilmu biomedis adalah seperangkat ilmu terapan yang menerapkan sebagian sains alami atau sains formal, untuk mengembangkan teknologi yang digunakan dalam perawatan kesehatan," kata dia.

Selanjutnya, fisika digabungkan dalam prinsip dan praktik bioengineering yang digunakan di rumah sakit, industri, dan laboratorium penelitian. Simposium itu dinilai akan menjadi forum untuk komunikasi ilmiah dan interaksi antara ilmuwan terkemuka yang bekerja di bidang fisika, kedokteran dan kedokteran gigi.

"Pada gilirannya, seminar tentang hasil penelitian terbaru akan menyajikan perkembangan mutakhir di lapangan dan membantu memetakan tujuan penelitian di masa depan," tambah dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement