Kamis 13 Jul 2017 15:01 WIB

Cegah Pohon Tumbang, IPB Punya Dokter Pohon

Dokter Pohon IPB tengah beraksi.
Foto: Dok IPB
Dokter Pohon IPB tengah beraksi.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof  Dodi Nandika, Dr  Lina Karlinasari, Prof Iskandar Z. Siregar, Andi Tri Lestari S.Hut, M.Si dan Steward Nababan S.Hut, M.Si berinisiatif membuat sebuah kelompok akademisi yang diberi nama ‘Dokter Pohon’.

 

“Dokter Pohon ini merupakan sekelompok akademisi yang tidak hanya dapat mengetahui kesehatan suatu pohon hidup tanpa merusaknya, tetapi dapat juga mengurangi tingkat kerusakan suatu pohon dengan menutup luka pada pohon,” ungkap Prof  Dodi Nandika dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (13/7).

Menurut Prof Dodi, penilaian pohon terbagi menjadi beberapa bagian yang dimulai dengan penilaian secara visual yaitu secara kasat untuk menilai bagian luar pohon yang tampak. Lalu dilanjutkan dengan penilaian kerusakan pohon bagian dalam menggunakan beberapa alat.

Alat yang disebut  Sonic Tomography itu  memanfaatkan kecepatan rambat gelombang suara pada pohon. Hasilnya berupa grafik gambar yang disertai dengan warna. “Warna merah muda dan biru menggambarkan bahwa terdapat lubang di dalam pohon tersebut,” ujarnya.

Selain itu pula dilakukan uji kerapatan kayu dengan menggunakan alat Resistograph® Microdrilling Resistance untuk mengetahui kerapatan kayu pada bagian-bagian tertentu. “Setelah mengetahui kesehatan pohon dan titik-titik kerusakannya, tahap pengendalian kerusakannya dapat dilakukan dengan membersihkan bagian pohon  rusak dan memberikan fungisida ataupun insektisida (obat anti jamur atau anti serangga), lalu menutup bagian yang berlubang pada pohon dengan polyurethane dan ditutup dengan resin,” paparnya.

Prof Dodi Nandika yang merupakan anggota International Society of Arboriculture mengatakan, Dokter Pohon IPB ini dapat melakukan penilaian kesehatan pohon (Tree Health Asessment). Mereka  ditunjang dengan bidang keilmuan tentang pohon yang memadai, di samping, alat pemeriksaan kesehatan pohon yang  lengkap dan akses kelembagaan yang mudah.

International Society of Arboriculture ialah lembaga non profit di mana para anggotanya memperoleh pelatihan mengenai pohon baik melalui penelitian, teknologi, maupun pendidikan. Hal ini dapat meningkatkan kepedulian terhadap pohon.

“Dengan mengetahui kesehatan pohon kita dapat memperoleh manfaat pohon yang maksimal baik sebagai estetika, secara ekologi yaitu menahan banjir maupun masalah lingkungan lainnya. Selain itu,  terjadinya pohon tumbang  dapat dihindari. Pohon yang tumbang tidak hanya merugikan ekonomi dan sosial budaya, tetapi juga kesehatan orang-orang di sekitarnya,” tambah Dodi.

 

Dokter Pohon telah melakukan beberapa penilaian kesehatan pohon seperti di daerah Kedutaan Besar Australia, Taman Marga Satwa Ragunan, Kawasan Bisnis Sudirman (Jakarta) dan Lippo Village Karawaci (Tangerang). “Kami berharap Dokter Pohon IPB dapat berkembang lebih besar lagi dan menjadi penggerak pentingnya menjaga kesehatan pohon khususnya di kota-kota besar yang memiliki ruang hijau terbatas,” ujar Prof Dodi Nandika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement