Jumat 30 Jun 2017 14:00 WIB

Mahasiswa IPB Raih Dua Trofi Inovasi Teknologi Pangan Dunia

Rep: Kabul Astuti/ Red: Yudha Manggala P Putra
Logo IPB
Foto: Dok IPB
Logo IPB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Institut Pertanian Bogor (IPB) memboyong dua perhargaan pada ajang kompetisi internasional inovasi teknologi pangan dunia Developing Solution for Developing Country (DSDC) Competition yang diselenggarakan Institute of Food Technologist Student Association (IFTSA).

Dari 40 tim finalis dari berbagai perguruan tinggi di dunia, hanya enam finalis yang lolos untuk mempresentasikan hasilnya di Expo IFT17 yang berlangsung pada 26-28 Juni 2017 di Sands Expo, Las Vegas, Amerika Serikat.

Para mahasiswa dituntut mengembangkan kreativitas dalam menghasilkan inovasi yang bisa berkontribusi memecahkan problem pangan dunia. Dua tim finalis dari IPB yang mewakili Indonesia dalam ajang bergengsi ini berasal dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian.

Tim pertama yang meraih juara dua dengan inovasi "P-Noodl" terdiri dari Indra Purnomo, Gita Giantina, dan I Dewa Gede Agung, sedangkan tim kedua berhasil meraih juara tiga dengan inovasi "Chinut" terdiri dari Olivia M.Tjiptuputri, Sylvia Indriani, dan M. Anwari Sugiharto.

Dalam kompetisi tersebut, Indra Purnomo dan kawan-kawannya menyodorkan inovasi P-Noodl, sebuah inovasi mie berprotein tinggi dengan substitusi kacang tanah. Ide P-Noodl dilatarbelakangi adanya beban gizi ganda yang terjadi di Asia Tenggara.

"P-noodl lebih tinggi serat dan lebih rendah kalori dibanding mie kering biasa. Asam amino esensial juga lengkap, tinggi zat besi dan vitamin A. Selain itu, P-Noodl juga  Lebih rendah lemak. Secara keseluruhan, P-Noodl lebih padat gizi dibanding mie kering biasa," kata salah satu inovator P-Noodl, Indra Purnomo, Jumat (30/6).

Awalnya, Indra mengaku sempat kecil hati melihat lawan dari negara-negara lain. Ia bangga bisa membuktikan bahwa Indonesia tidak kalah dalam unjuk kompetensi di bidang teknologi pangan. Kerja keras dan kreativitas mereka terbayar dengan diboyongnya dua tropi ke Tanah Air.

Inovasi kedua, Chinut, merupakan snack tinggi protein  yang dicipta khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi warga Nigeria. Kadar protein dalam Chinut lebih tinggi. Chinut juga memgandung asam amino esensial yang lengkap.

"Shelf life juga tinggi jadi bisa tahan long distribution time karena kalau di Nigeria, hambatannya juga di transportasi", tutur salah satu dari tim Chinut, Olivia. Inovasi kedua tim ini disponsori oleh beberapa perusahaan swasta yang bergerak di bidang pangan, seperti Indofood,  PT Nippon Indosari Corpindo, Kalbe Nutritionals, Rich's, Chandra Asri Petrochemical.

Rektor IPB Herry Suhardiyanto menyatakan sangat mengapresiasi prestasi para mahasiswa yang telah mengharumkan nama IPB dan Indonesia di kancah internasional. "IPB terus konsisten membangun budaya riset dan inovasi sehingga para dosen dan para mahasiswa semakin aktif menghasilkan inovasi yang bermanfaat nyata," kata Herry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement