Rabu 21 Jun 2017 15:39 WIB

Tim Jalapatih ITS Siap Bertarung di Monaco

Rep: Binti Sholikah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Jalapatih 3
Foto: ITS
Jalapatih 3

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tim Marine Solar Boat Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Jalapatih, bakal bertarung di ajang Monaco Solar & Electric Boat Challenge 2017 di Monaco, pada 12–15 Juli 2017. Kompetisi kapal bertenaga surya internasional tersebut diikuti oleh delapan tim dari mancanegara.

Ketua Tim Jalapatih ITS, Muhamad Azka Asykarullah mengatakan tim dari Departemen Teknik Sistem Perkapalan tersebut akan digawangi oleh 10 orang mahasiswa. Mereka akan berangkat pada 7 Juli 2017. Sementara kapal Jalapatih akan diberangkatkan ke Monaco pada 3 Juli 2017 melalui paket jalur udara.

Menurutnya, tim Jalapatih ITS baru pertama kali mengikuti kompetisi tahunan di Monaco tersebut. "Meski baru pertama kali, namun standarisasi perlombaan sama dengan ajang yang diselenggarakan di beberapa negara lain di kawasan Eropa. Sebelumnya, dua tahun berturut-turut, Tim Jalapatih juga mengikuti lomba yang sama di Belanda," kata Azka melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (21/6).

Ia mengaku bangga timnya mengikuti ajang di Monaco karena ITS satu-satunya tim perwakilan dari wilayah Benua Asia. Lomba ini nantinya diikuti oleh delapan tim yang berasal dari Prancis, Belanda, Belgia, Monaco, Brazil, dan Indonesia.

Sebelumnya, timnya telah melakukan beberapa kali latihan rutin di Kali Rolak Surabaya. Selama latihan tersebut, mereka sudah bisa mencapai kecepatan tertinggi hingga 13-14 knot (1 knot = 1,8 kilometer per jam). Kecepatan tersebut yang telah dicapai oleh juara lomba tahun lalu. Tingkat ketahanan daya dan tenaga juga menjadi konsentrasi kerja tim.

"Tingkat endurance (ketahanan bahan bakar kapal) kapal Jalapatih saat latihan bisa mencapai lebih dari dua jam, kami optimistis bisa menyelesaikan perlombaan yang dilaksanakan di laut terbuka nanti," imbuh mahasiswa angkatan 2014 tersebut.

Ia menjelaskan, keunggulan kapal Jalapatih 3 kali ini dirancang lebih ringan dibanding kapal Jalapatih 2. Hal itu dikarenakan residu dari bahan fiber carbon yang dipakai untuk pembuatan bodi kapal banyak yang telah dikeluarkan, sehingga membantu meringankan beban kapal. "Alhasil, berat bersih kapal yang bisa diciptakan hanya sekitar 140 kilogram dengan panjang badan 5,25 meter," ungkapnya.

Sementara itu, Rektor ITS Joni Hermana memberikan wejangan bagi para anggota tim yang akan bertanding ke Monaco. Ia mengingatkan banyak hal yang bisa terjadi pada detik-detik terakhir menjelang pertandingan. "Sehingga dibutuhkan sikap yang benar, salah satunya adalah kekompakan tim saat berlomba, harus benar-benar dijaga dan dipertahankan," ucap Joni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement