Jumat 16 Jun 2017 18:24 WIB

Robot Kapal ITS Berjuang di Ajang AUVSI di AS

Rep: Binti Sholikah/ Red: Gita Amanda
Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya (baju batik cokelat) menyaksikan uji coba kapal robot Roboboat Barunastra Nala V di danau depan Rektorat ITS, Jumat (16/6).
Foto: Republika/Binti Sholikah
Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya (baju batik cokelat) menyaksikan uji coba kapal robot Roboboat Barunastra Nala V di danau depan Rektorat ITS, Jumat (16/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Robot kapal Roboboat Barunastra Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) akan berjuang di ajang AUVSI 10th International Roboboat Competition (IRC) di Daytona Beach, Florida, Amerika Serikat pada 20-25 Juni 2017. Tahun lalu, tim Barunastra ITS menggondol juara ketiga dan penghargaan Best Speed and Maneuverability di ajang yang sama.

Ketua Tim Barunastra ITS, Muhammad Galih Ghafara, mengatakan timnya akan berangkat ke Florida pada Sabtu (17/6). Tim Barunastra akan digawangi lima mahasiswa dari departemen yang berbeda-beda, antara lain Departemen Teknik Elektro, Teknik Perkapalan, Teknik Sistem Perkapalan, dan D3 Teknik Elektro Automasi. Kelimanya yakni, Ramadhan Muhammad Hakim,Muh Alif Farabi, Muhammad Reza Fahlovi, Aryo Nugroho serta Galih Ghafara. Selain itu, timnya akan didampingi oleh pembimbingnya yang juga dosen Teknik Elektro, Hendra Kusuma.

"Keunggulan Barunastra generasi kelima ini terletak oada model dua lambung atau katamaran sehingga lebih stabil. Manuvernya juga lebih baik dibandingkan model tiga lambung. Dari sisi kecepatan jauh lebih tinggi, maksimal 11 knot," ujar Galih kepada wartawan seusai uji coba Barunastra V di kolam depan Rektorat ITS, Jumat (16/6). Mahasiswa Departemen Teknik Sistem Perkapalan 2014 tersebut menambahkan, dari Indonesia hanya ada dua tim yang ikut bertanding, yakni dari ITS dan Universitas Indonesia (UI).

Galih menjelaskan, kompetisi yang diselenggarakan oleh Association for Unmanned Vehicle Systems International (AUVSI) Foundation tersebut akan mempertandingkan keakuratan navigasi dan kepresisian kapal tanpa awak dalam menghindari rintangan. Kompetisi AUVSI menyuguhkan lima misi yang harus diselesaikan.

Kelima misi tersebut yakni, tantangan melewati gerbang dalam jalur laju kapal, tantangan manuver, tantangan menyandarkan kapal berdasarkan frekuensi bawah air dan pembacaan gambar oleh drone, serta tantangan untuk keluar dari sebuah labirin yang tersusun dari beberapa bola.Kemudian misi terakhir, kapal harus dapat berkomunikasi dengan alat yang dibuat oleh panitia untuk melakukan maneuver.

"Kami sudah melakukan persiapan sejak Februari 2017. Kami sempat terkendala masalah pendanaan. Total dana yang dibutuhkan Rp 320 juta, itu dari sponsor, Ikatan Keluarga Alumi (IKA) ITS, dan Ikatan Orangtua Mahasiswa (Ikoma) ITS," ujar Galih.

Meski perlombaan dihelat pada bulan Ramadhan, Galih mengaku akan tetap menjalankan ibadah puasa. Terlebih, waktu puasa di Florida lebih lama dari Indonesia, yakni 17 jam.

Sementara itu, Rektor ITS Joni Hermana, mengaku optimistis tim Barunastra bisa kembali meraih juara. Ia mengakui persiapan tim Barunastra sudah cukup baik. Ia berharap, tim Barunastra dapat meraih juara pertama atau kedua, minimal bisa mempertahankan juara ketiga seperti tahun lalu.

"Tahun ini aturan kompetisi dirombak total. Sehingga hanya ada 11 tim dari dunia yang berani bertanding, jauh dari jumlah peserta tahun sebelumnya. Kami optimistis ITS merupakan salah satu yang terbaik," kata Joni.

Guru Besar Teknik Lingkungan ITS tersebut juga berpesan agar para anggota tim selalu menjaga kesehatan, termasuk saat bertanding nantinya. Sebab, kompetisi tersebut bertepatan dengan bulan Ramadhan. "Saya berharap hal tersebut bukan menjadi halangan melainkan keberkahan," kata Joni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement