Selasa 06 Jun 2017 10:06 WIB

Mahasiswa UM Magelang Olah Bunga Pinus Jadi Teh

Hutan Pinus di Kragilan, Magelang menjadi salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi untuk berswafoto.
Foto: wikiwisata.com
Hutan Pinus di Kragilan, Magelang menjadi salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi untuk berswafoto.

REPUBLIKA.CO.ID, Tim mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Magelang (UM Magelang) Hanik Musyarofah, Siti Mudayanah, Wulan Septiani, dan Irna Listiyani berhasil mengolah bunga pinus menjadi teh kantong herbal untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Ketua tim Hanik Musyarofah mengatakan berdasarkan penelitian ilmiah terbukti bahwa teh herbal bunga pinus mampu meningkatkan imunitas tubuh. Bunga pinus yang kaya antioksidan juga bermanfaat untuk melancarkan sistem pencernaan, menjaga tubuh tetap fit, menjaga kecantikan kulit, melindungi dan meningkatkan fungsi organ tubuh, dan pertumbuhan tubuh.

Hasil penelitian yang dilakukan kemudian dituangkan dalam proposal pengabdian masyarakat berjudul "Tekas Bina Mekanist". Proposal itu berhasil lolos seleksi Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Tahun 2017 bersama 27 proposal mahasiswa UM Magelang lainnya.

"Selama ini di Dusun Bulu Duwur, Ropoh, Kepil, Wonosobo, bunga pinus hanya dimanfaatkan sebagai among geni atau untuk menyalakan api ketika akan memasak. Bahkan tidak jarang bunga pinus hanya dibiarkan membusuk begitu saja oleh masyarakat sekitar," kata Hanik.

Ia menuturkan berawal dari keprihatinan tersebut, pihaknya kemudian melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di dusun tersebut. Ia mengatakan bunga pinus (strobilus betina) banyak terdapat di Dusun Bulu Duwur yang banyak ditumbuhi pohon pinus. Cara memproduksinya cukup mudah mulai dari proses pemotongan bunga, pencucian, penjemuran, penyangraian, penumbukan, dan pengemasan kantong serta kardus.

Ia menyampaikan kegiatan pengabdian tersebut dilaksanakan dengan melibatkan kelompok peningkatan produktivitas ekonomi perempuan (PPEP) di Dusun Bulu Duwur yang diikuti 30 peserta. Ia berharap pelatihan pembuatan teh kantong herbal di Dusun Bulu Duwur itu diharapkan dapat meningkatkan kesehatan masyarakat yang mudah terserang penyakit sehingga mencetak generasi muda yang memiliki sumber daya manusia lebih baik.

Selain itu, katanya kegiatan pengabdian tersebut dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi warga Dusun Bulu Duwur. Menurut dia, warga sangat antusias dengan adanya pelatihan tersebut, karena barang yang semula mereka anggap tidak berguna ternyata memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan tubuh.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement