Jumat 26 May 2017 17:47 WIB

UMM Buka Pendaftaran Program Profesi Insinyur

Rep: Christiyaningsih/ Red: Yusuf Assidiq
Mahasiswa Teknik saat praktik di laboratorium.
Foto: Dokumen
Mahasiswa Teknik saat praktik di laboratorium.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) secara resmi akan membuka pendaftaran Program Profesi Insinyur. Pembukaan pendaftaran program tersebut dilaksanakan mulai September mendatang.

Dekan Fakultas Teknik (FT) UMM, Sudarman, menerangkan syarat untuk membuka program tersebut setidaknya UMM harus memiliki enam tenaga kependidikan yang terkualifikasi sebagai Insinyur Profesional Madya yang diperoleh dari Persatuan Insinyur Indonesia (PPI).

Saat ini, UMM telah memiliki sembilan Insinyur Profesional Madya. Pemilihan UMM sebagai salah satu penerima mandat untuk membuka program profesi didasarkan beberapa kriteria. Di antaranya sudah terakreditasi A atau B, memiliki Fakultas Teknik, Pertanian, atau Matematika dan IPA (MIPA). “Dari hasil seleksi kementerian itulah, didapatkan 40 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang ditunjuk mengawali pembukaan program profesi ini,” ujarnya, dalam siaran pers, Jumat (26/5).

Pembukaan Program Profesi Insinyur itu didasarkan Surat Keputusan Menteri Riset Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (SK Menristekdikti) Nomor 200/KPT/I/2017. Kewenangan membuka program studi tersebut diatur dalam amanat Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2014 tentang Keinsiyuran sekaligus untuk memenuhi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).

Direktur Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Kemenristek Dikti Patdono Suwignjo dalam surat penugasan penyelenggaraan Program Profesi Insinyur kepada UMM mengatakan, pertimbangan memilih UMM karena kemampuan dan pengetahuan dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi yang berkualitas.

“Pembukaan program ini untuk menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan yang mencukupi dalam bidang pendidikan tinggi profesi insinyur,” tulisnya. Program profesi ini, bisa diikuti para lulusan sarjana teknik, pertanian, sains terapan, maupun para pekerja yang berprofesi di bidang keinsinyuran.

Tiap kampus hanya diberi jatah 100 mahasiswa saja tiap angkatan. Sementara itu, Wakil Rektor I UMM Syamsul Arifin mengungkapkan kesyukurannya karena dalam satu tahun ini UMM mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk membuka dua program studi profesi sekaligus.

Sebelumnya UMM telah membuka Program Profesi Ners. “Dengan pendidikan keprofesian ini mereka akan semakin kompenten. Dengan kompetensi yang makin meningkat, maka diharapkan semakin mudah diakui dalam dunia kerja karena dianggap profesional di bidangnya,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement