Senin 17 Apr 2017 21:35 WIB

ITS-Kemenperin Teken MoU Revitalisasi Nasdec

Rep: Binti Sholikah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember--ITS--, Surabaya
Foto: ITS
Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember--ITS--, Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya melakukan penandatanganan Nota kesepahaman (MoU) dengan Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Republik Indonesia, Senin (17/4). Kerja sama tersebut terkait revitalisasi Pusat Desain dan Rekayasa Kapal Nasional (NaSDEC) di ITS.

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, I Gusti Putu Suryawirawan, dan Rektor ITS Joni Hermana di Ruang Sidang Utama, Gedung Rektorat ITS. Penandatanganan MoU disaksikan oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

Joni Hermana mengatakan, saat ini ITS fokus melakukan hilirisasi agar produk-produk yang dihasilkan dapat bermanfaat bagi masyarakat.  Pada 2016, ITS meraih 620 penghargaan dari berbagai kegiatan mahasiswa baik di dalam maupun luar negeri. Namun, ITS tidak ingin berhenti sebatas meraih penghargaan.

"Mimpi kami apa yang menjadi inovasi dan terobosan bisa dimanfaatkan bagi masyarakat.  Namun, upaya menyebar manfaat hasil karya inovasi tanpa bantuan Kemenperin akan sia-sia," jelas Guru Besar Departemen Teknik Lingkungan ITS tersebut.

Menurutnya, selama ini Dirjen ILMATE Kemenperi telah banyak membantu ITS dalam bidang maritim dan otomotif. Ia berharap melalui MoU tersebut dapat menyuntik energi para civitas akademika ITS untuk terus menghasilkan karya. "Ke depan kami berharap support Kemenperin lebih besar lagi. Selama ini kita sebagian besar di-support untuk industri dari otomotif dan maritim. Harapannya ini meluas ke bidang lain," ungkap Joni.

Nota Kesepahaman tersebut bertujuan untuk melakukan revitalisasi agar Pusat Desain dan Rekayasa Kapal Nasional atau yang dikenal NaSDEC milik ITS, dapat menjadi badan usaha atau institusi mandiri. MoU juga untuk mendukung peningkatan daya saing industri perkapalan Indonesia baik di pasaran nasional dan internasional dengan mengembangkan desain produk kapal yang inovatif dan efisien.

"MoU itu terkait dengan fasilitasi kegiatan-kegiatan universitas yang membutuhkan bantuan ataupun fasilitasi dari Kemenperin," kata Menperin Airlangga Hartarto.

Ruang lingkup Nota Kesepahaman mencakup upaya revitalisasi dan mendorong kemandirian NaSDEC untuk menjadi center of excellence di bidang teknologi dan rekayasa kapal. Upaya ini juga mendukung program Nawa Cita pemerintah di bidang maritim yang meliputi aspek pengembangan, kelembagaan, sumber daya manusia, sarana, prasarana, dan pembiayaan.

Dalam Nota Kesepahaman tersebut, Kemenperin bertanggung jawab menyusun program kegiatan yang berkaitan dengan revitalisasi NaSDEC, memberikan pengarahan dan masukan dalam pelaksanaan program-program kegiatan revitalisasi, memberi dukungan pembiayaan revitalisasi NaSDEC sesuai dengan mekanisme pelaksanaan APBN, dan menetapkan prioritas kegiatan yang akan dikerjakan bersama ITS.

Sedangkan ITS nantinya mempunyai tanggung jawab memberikan masukan dalam penyusunan program kegiatan yang berkaitan dengan revitalisasi NaSDEC; menyediakan sumber daya manusia seperti tenaga ahli, surveyor, operator komputer, juru gambar untuk kegiatan yang telah disepakati bersama; memfasilitasi pemanfaatan laboratorium uji dan infrastruktur yang dimiliki bagi kepentingan revitalisasi NASDEC; dan menyampaikan laporan kegiatan secara berkala kepada Kemenperin tentang program revitalisasi NASDEC minimal setahun sekali.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, I Gusti Putu Suryawirawan, mengatakan saat ini Kemenperin mendorong tumbuhnya industri komponen kapal. "Jadi sebetulnya dari galangan sendiri itu kan denga  kapasitas 1,2 juta ton kapal baru dan 12 juta ton untuk prepare itu sudah cukup penuh. Nah sekarang yang kita dorong adalah industri komponen kapal lebih banyak lagi. Bikin komponen-komponen kapal. Supaya prepare sama bikin kapalnya lebih cepat," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement