REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Prestasi membanggakan diraih tim Suro-Boyo dari Departemen Teknik Infrastruktur Sipil (DTIS) Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Mereka menjadi juara umum dalam UTM (Universiti Teknologi Malaysia) Bridge Model Competition 2017 di Johor, Malaysia, Rabu (29/3).
Tim Suro-Boyo berhasil mengungguli 150 peserta dari berbagai negara seperti Malaysia, Indonesia, Filipina, dan Thailand. Kepala DTIS Dr Machsus mengaku sangat bersyukur atas keberhasilan tim mahasiswanya.
Dikatakan, tim kontingen ITS ini pulang dengan memboyong juara 1 kategori Jembatan Teringan dan terkuat serta juara 1 kategori Presentasi. "Kami yakin capaian prestasi gemilang ini berangkat dari niat yang baik, ikhtiar yang maksimal, serta doa dan ridha Allah SWT," ujarnya, Jumat (31/3).
Sementara itu, salah satu supervisor tim, Afif Navir Refani, menuturkan kemenangan tim ini merupakan buah kerja sama tim yang solid. "Ini hasil kerja keras dan keikhlasan, serta aplikasi keilmuan dari perkuliahan secara nyata," ujarnya.
Hal ini, lanjut Afif, juga dikarenakan pengujian yang dilakukan beberapa kali sebelum berlaga. Sehingga, tim dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada. "Tim ini sudah mempersiapkan diri sejak November lalu, saat pendaftaran dan tahap seleksi proposal," katanya.
Salah seorang anggota tim Suro-Boyo, Fathirul Rachman, mengungkapkan ada strategi lain yang dipakai timnya dan dilakukan tim ITS ketika presentasi. Tim tampil percaya diri, nyentrik, dan mantap dengan mengenakan baju dan topi khas daerah Madura.
"Mencoba tampil unik, menarik dan beda dari yang lain. Alhasil, banyak yang terkesan dengan penampilan kita pas presentasi kemarin," jelas dia.
Ide ini, katanya, merupakan usulan dari pembina tim, Ridho Bayuaji. Pemilihan kostum bertemakan budaya Indonesia sebagai bukti bahwa ITS menjunjung kebudayaan Indonesia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
