Rabu 22 Mar 2017 22:15 WIB

Konferensi di Irak, Unair Inisiasi Kerja Sama Kampus Dunia

Delegasi UNAIR berpose bersama di SUE, Erbil, Irak
Foto: dok istimewa
Delegasi UNAIR berpose bersama di SUE, Erbil, Irak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Perhelatan International Conference and Workshops on Basic and Applied Sciences (ICAWOBAS) ke-6 yang berlangsung di Erbil, Irak 18-19 Maret lalu, menghasilkan sejumlah kesepakatan kerjasama.

Pimpinan delegasi yang juga Wakil Rektor III Unair, Prof Mochammad Amin mengatakan  dalam pertemuan yang dihadari perwakilan 48 perguruan tinggi dari 12 negara tersebut, disepakati pentingnya  memelihara dan mengembangkan penelitian bersama dan perluasan cakupan kerjasama melalui pertukaran mahasiswa.

“Tindak lanjutnya sebelum konferensi berikutnya di Universitas Teknologi Malaysia pada 2019,” katanya. 

Secara terpisah, Dubes RI untuk Irak Bambang Antarikso mengapresiasi kesediaan UNAIR hadir memenuhi undangan Salahudin University Erbil (SUE). Hal ini dinilai positif sebagai salah satu bentuk perhatian Indonesia terhadap Irak.

Dengan kata lain, kata dia, di masa-masa sulit ketika Irak menghadapi berbagai tantangan termasuk ancaman terorisme dan radikalisme, tetap ada negara-negara yang menunjukkan sebagai sahabat Irak. Pertemuan ini juga diharapkan dapat menjajaki dan mengembangkan berbagai bentuk kerjasama antarperguruan tinggi. 

Bambang meyakini banyak potensi yang dapat dikembangkan, khususnya di bidang teknologi dasar dan terapan. “Sayang karena keterbatasan komunikasi dan keterbatasan pemahaman satu sama lain, maka belum semua potensi terkuak,” kata dia dalam keterangan persnya kepada Republika.co.id di Jakarta, Rabu (22/3).   

Pejabat Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Baghdad, Arif Ramadhan menambahkan delegasi sempat mengkhawatirkan kondisi kemanan di Erbil, namun ketakutan dan kekhawatiran tersebut hilang setelah melihat langsung kondisivitas wilayah yang dikuasai pasukan kemanan Kurdistan tersebut.  

Menurut Arif, Kawasan Kurdistan dapat dikatakan sebagai salah satu wilayah dengan tingkat stabilitas keamanan yang cukup tinggi dibandingkan dengan wilayah Irak lainnya. Situasi keamanan yang relatif lebih stabil ini tentu juga menjadi salah satu alasan mengapa pengembangan kerjasama antaruniversitas ke depan dapat berkembang dengan baik.

ICAWOBAS) adalah konferensi gabungan yang dirintis pertama kali pada 2007 di UNAIR dalam bentuk seminar internasional oleh UNAIR dan UTM. Kegiatan ini lantas digelar rutian tiap dua tahun sekali secara bergantian antara kedua universitas tersebut. 

Pada ICAWOBAS ke-4 2013, SUE bergabung sebagai peninjau di UTM dan bergabung secara resmi pada ICAWOBAS ke-5 2015 di UNAIR dan menjadi tuan rumah pertama kali pada 2017.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement