Selasa 21 Mar 2017 17:53 WIB

AS Kucurkan Dana Riset 20 Juta Dolar untuk 5 Kampus di Indonesia

Rep: Kabul Astuti/ Red: Dwi Murdaningsih
Peneliti di laboratorium penelitian (Ilustrasi)
Foto: Corbis
Peneliti di laboratorium penelitian (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, bekerja sama dengan USAID Sustainable Higher Education Research Alliances (USAID SHERA) meluncurkan dana hibah penelitian senilai 20 juta dolar AS untuk lima pusat kerja sama penelitian di Indonesia. USAID SHERA merupakan program kemitraan penelitian antar perguruan tinggi untuk jangka waktu lima tahun antara AS dan Indonesia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penelitian dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk penelitian yang berkualitas di perguruan tinggi Indonesia.

"Target kerjasama yang dilakukan antara USAID SHERA dengan Indonesia ini adalah bagaimana riset di Indonesia dapat menghasilkan publikasi, Hak Kekayaan Intelektual (HKI), serta prototipe dan inovasi," kata Mohamad Nasir, di Gedung D Kemenristekdikti, Selasa (21/3).

USAID SHERA bekerja sama dengan Kemenristekdikti, 23 perguruan tinggi di Indonesia, serta 8 universitas di Amerika Serikat untuk mendirikan pusat penelitian atau Center for Collaboration Research (CCR) di lima universitas di Indonesia. Kelima universitas tersebut, yakni Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, ITB, IPB, dan Universitas Padjajaran.

Ia mencontohkan, ITB yang mengembangkan teknologi transportasi bermitra dengan UNDIP, Universitas Sriwijaya, Universitas Lambung Mangkurat, UNS, Institut Teknologi Kalimantan, Universitas Sam Ratulangi, dan Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Diharapkan, kata Nasir, hasil kolaborasi kerja sama ini tidak saja hanya berhenti di publikasi, tetapi juga dapat ditingkatkan dan dikomersialkan untuk menghasilkan produk-produk inovasi teknologi yang berguna bagi masyarakat.

Wakil Duta Besar Amerika Serikat, Brian McFeeters, mengatakan kerja sama ini penting bagi pemerintah Amerika Serikat. Pusat penelitian ini adalah wadah bagi para akademisi, peneliti, pemerintah daerah, pihak swasta, dan NGO di dua negara. Selain perguruan tinggi, dalam beberapa topik penelitian juga melibatkan pihak swasta dan pemerintah daerah sehingga diharapkan tercipta sinergi antara akademisi, bisnis, dan pemerintah.

"(Kerja sama) ini fokus pada lima area yang menjadi masalah besar dunia, (seperti) kesehatan, transportasi, pangan. Kalau ada kemajuan dalam bidang itu, langsung ada dampak positif bagi Indonesia dan AS," tutur McFeeters.

Ada delapan universitas mitra di Amerika Serikat, di antaranya University Colorado Boulder, Unversity Colorado Denver, Massachusets Institute of Technology (MIT), University Rhode Island, Mississippi State University, University of Illinois Urbana Champaign, Universitas Florida, dan Savannah State University.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement