Rabu 01 Mar 2017 15:40 WIB

Unit Kegiatan Mahasiswa FDI UMM Kembangkan Pantai Ungapan

Rep: Christianingsih/ Red: Yusuf Assidiq
Bersih pantai menjadi salah satu kegiatan UKM FDI UMM.
Foto: Dokumen
Bersih pantai menjadi salah satu kegiatan UKM FDI UMM.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pengabdian kepada masyarakat menjadi komitmen civitas akademika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur. Terkait hal tersebut, Unit Kegiatan Mahasiswa Forum Diskusi Ilmiah (UKM FDI) melakukan pengabdian kepada masyarakat lewat pemanfaatan keunikan salah satu destinasi wisata di Malang Selatan yaitu Pantai Ungapan.

Ketua tim pengabdian masyarakat UKM FDI, Agung Kariono, menjelaskan pengabdian masyarakat itu terselenggara karena bantuan dari Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Belmawa Ristekdikti) melalui programnya yaitu Program Hibah Bina Desa (PHBD). 

“Dari 300 proposal yang masuk ke Belmawa Ristekdikti hanya 120 tim yang lolos termasuk salah satunya UKM FDI ini,” jelas Agung, sapaan akrabnya, Rabu (1/3).

Belmawa Ristekdikti, lanjut Agung, memberikan dana kepada UKM FDI sebesar Rp 40 juta untuk melakukan pengabdian di tempat yang sesuai dengan proposal, yaitu Pantai Ungapan.  Berdasarkan hasil survei, Pantai Ungapan merupakan satu satunya pantai yang menjadi pertemuan antara laut dan sungai. 

Muara tersebut biasanya dimanfaatkan oleh wisatawan untuk berenang karena arusnya yang tidak terlalu deras. Selain itu, Agung juga menjelaskan, Pantai Ungapan merupakan destinasi wisata yang tidak terawat dengan baik awalnya. 

Sampah berserakan, dan tepi pantai terlihat sangat kotor. Akibatnya wisatawan enggan singgah ke pantai tersebut. “Akhirnya kami berfokus pada pengolahan limbah yang dapat menaikkan perekonomian masyarakat di sekitar pantai,” ujar mahasiswa Prodi Teknik Industri UMM ini.

Lewat program ‘Limbahku Berkahku’, UKM FDI melakukan berbagai program untuk meningkatkan jumlah wisatawan. “Kalau tidak ada wisatawan otomatis tidak ada yang membeli ke warung-warung warga, maka dari itu kami membuat strategi untuk meningkatkan perekonomian dengan pengolahan sampah,” jelasnya, dalam siaran pers.  

Beberapa program yang dilakukan di antaranya pelatihan pengelohan sampah dan penerapannya. Pengelohan sampah yang dilakukan yakni menjadikan sampah yang ada di pesisir pantai menjadi pupuk tanaman. 

Selain itu, untuk menarik kembali pengunjung dibuatlah ikon baru untuk pantai tersebut. Tulisan ‘Pantai Ungapan’ dengan warna merah berdiri di daerah pesisir pantai. Dengan dipasangnya ikon tersebut, wisatawan lebih tertarik lagi datang ke Pantai Ungapan karena ikon tersebut dapat terlihat dari ujung jalan.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement