Senin 20 Feb 2017 16:01 WIB

Kampus UMY Miliki ‘Twin Buildings’

  Penandatanganan prasasti peresmian Twin Building KH Ibrahim oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dr Haedar Nashir.
Foto: Dokumen
Penandatanganan prasasti peresmian Twin Building KH Ibrahim oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dr Haedar Nashir.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kini memiliki sarana baru berupa bangunan gedung kembar atau ‘Twin Building’.  Peresmian gedung ini ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dr Haedar Nashir, di pelataran Twin Building UMY, Senin (20/2). 

Dalam acara tersebut juga dilakukan penyerahan hibah mobil dari UMY ke MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) dan Majelis Tabligh PP Muhammadiyah. Dalam sambutannya, Haedar mengajak para undangan yang hadir untuk mengenang KH Ibrahim yang juga menjadi nama dari kedua gedung kembar ini. 

“Nama gedung ini, KH Ibrahim adalah ketua umum PP Muhammadiyah kedua setelah KH Ahmad Dahlan. Beliau merupakan penerus langsung dari KH Ahmad Dahlan. Beliau termasuk ketua umum yang langka karena beliau adalah hafidz dan mempunyai kemampuan Bahasa Arab yang lancar karena pernah bermukim di Makkah,”jelasnya.

Diungkapkan, KH Ibrahim juga merupakan salah satu tokoh Muhammadiyah yang cerdas. Setiap pekan beliau mengasuh pengajian. Hal ini merupakan salah satu cara dalam menyebarkan pemikiran dan ajarannya. 

Selain itu, sejak beliau menjabat sebagai ketua umum, Muktamar Muhammadiyah pertama kali digilir ke daerah lain. “Hal ini ditujukan untuk memperluas pergerakan  Muhammadiyah. Hingga 1926, Muhammadiyah sudah sampai Merauke,” kata Haidar, dalam siaran pers.

Untuk itu dengan nama KH Ibrahim ini, UMY diharapkan dapat menggunakan inspirasi beliau dalam melaksanakan pendidikannya di UMY. Terdapat tiga poin inspirasi KH Ibrahim menurut Haedar yang dapat digunakan UMY dalam melaksanakan pendidikannya. 

“Pertama spirit Alquran, harus jadi dasar nafas pendidikan kita. Kedua, semangat untuk memperluas ilmu. Di tengah mobilitas yang tinggi ini, UMY harus menanamkan tradisi keilmuan untuk dijadikan budaya. Dan yang terakhir, kampus UMY harus punya praksis pencerahan untuk mencerdaskan rakyat,” ujarnya.

‘Twin Building’ MY ini memiliki total ruang kelas 22 unit dengan masing-masing berkapasitas untuk 50 orang dan tiga amphiteather berkapasitas 224 orang, 124 orang, dan 150 orang. Memiliki luas bangunan 9.785 meter persegi, gedung ini memiliki tujuh lantai yang terdiri dari lantai semi basement, lantai dasar, lantai 1, hingga 5. 

Gedung sebelah utara akan menjadi E6 dan sebelah selatan menjadi E7. Rencananya, kedua gedung akan menjadi tempat perkuliahan untuk Fakultas Pendidikan Bahasa (FPB) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement