Sabtu 04 Feb 2017 05:50 WIB

Program Arsitektur UII Peroleh Akreditasi Internasional

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Dwi Murdaningsih
Universitas Islam Indonesia (UII).
Foto: Ist
Universitas Islam Indonesia (UII).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Program Arsitektur Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil memperoleh pengakuan internasional setelah dinyatakan terakreditasi oleh Korea Architecture Accrediting Board (KAAB), pada 31 Januari 2017. Pencapaian tersebut menempatkan program ini sebagai Program Arsitektur satu-satunya yang terakreditasi internasional di lingkungan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan yang kedua secara nasional.

Akreditasi yang diperoleh akan berlaku selama tiga tahun, yakni sampai Januari 2020 mendatang. Ketua Program Arsitektur UII, Noor Cholis Idham menyampaikan, akreditasi ini menjadi suatu hal yang membanggakan bagi sivitas akademika UII. Karena memang tidak banyak Program Arsitektur di Indonesia yang memperolehnya.

”Sebelumnya, satu tahun yang lalu Program Arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB) memperolehnya dan tahun ini UII berhasil mendapatkannya,” kata Idham.

Ia menuturkan, Program Arsitektur UII memilih KAAB karena lembaga ini merupakan lembaga akreditasi internasional yang tergabung dalam Canberra Accord. KAAB merupakan anggota penandatangan Canbera Accord yang diakui oleh Dewan Validasi Pendidikan Arsitektur UNESCO-UIA (International Union of Architects).

“Selain KAAB, yang tergabung dalam Canberra Accord antara lain lembaga akreditasi pendidikan arsitektur dari negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, Kanada, Cina, Meksiko, yang kesemuanya di bawah naungan UNESCO-UIA,” kata dia.

Dengan demikian, lulusan Program Arsitektur UII diakui secara internasional, yakni dengan program empat plus satu tahun. Dijelaskan, empat tahun adalah pendidikan pada jenjang sarjana (S1), dan satu tahun berikutnya adalah program profesi. “Dengan pengakuan ini, para lulusan sudah setaraf dengan institusi negara-negara lain yang lebih maju dan diakui secara internasional di seluruh dunia di bawah Canberra Accord,” kata dia.

Baik kurikulum ataupun sarana-prasarana yang ada sudah mengikuti standar kualitas internasional. Termasuk studio arsitektur yang beroperasi 24 jam dan dilengkapi dengan berbagai laboratorium. Untuk merespons tantangan ke depan, Idham menuturkan perlunya meningkatkan kualitas. Di antaranya kualitas pengajar, kurikulum, serta sarana dan prasarana. Selain itu, Program Arsitektur UII juga terus menggalang kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi dari dalam dan luar negeri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement