Jumat 13 Jan 2017 13:31 WIB

7 Proposal ITS Lolos Program Calon Pengusaha Berbasis Teknologi

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Rombongan touring jarak jauh GESITS Tour de Jawa Bali di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) , Jakarta, Senin (7/11).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Rombongan touring jarak jauh GESITS Tour de Jawa Bali di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) , Jakarta, Senin (7/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebanyak tujuh proposal dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya lolos program Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) yang digelar Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITS, Adi Soeprijanto, mengatakan CPPBT bertujuan menunjang program hilirisasi hasil riset perguruan tinggi. Riset yang diutamakan oleh Kemenristekdikti terutama jenis penelitian yang sudah matang.

“Paling tidak harus sudah ada prototype-nya,” kata Adi melalui siaran pers, Rabu (11/1).

Adi menjelaskan, awalnya ITS mendaftarkan 13 proposal penelitian dalam program CPPBT. Namun enam di antaranya tidak berhasil lolos hingga tahap pendanaan. “Kami mengajukan proposal sebanyak 13 buah, 11 di antaranya dapat lolos dari tahap administrasi (Desk Evaluation), namun hanya tujuh proposal yang dapat bertahan hingga akhir,” ungkapnya.

Proposal yang dinyatakan lolos antara lain berjudul Produksi dan Perancangan Battery Management System untuk Battery Jenis Lithium Ion dengan Andi Rahmadiansyah sebagai penanggung jawabnya. Kemudian, Perusahan untuk Mengembangkan dan Membuat Body Part dan Aksesoris Otomotif yang dikepalai oleh Stefanus Eko Wiranto.

Judul selanjutnya, Perusahaan Rancang Bangun dan Manufaktur Controller Motor Listrik dan Sistem Komputer Utama Kendaraan Listrik yang dibawahi oleh Alief Wikarta, Gesits Motor Listrik Indonesia: Rancang Bangun Bldc Motor Listrik Aksial oleh Muhammad Nur Yuniarto, serta Powertrain Indonesia: Rancang Bangun dan Pembuatan Chassis & Drive Train Kendaraan Listrik dengan Indra Sidharta sebagai penanggung jawabnya.

Adi mengungkapkan, kelima proposal tersebut memang sengaja ditujukan untuk mendukung proses produksi suku cadang dari proyek motor listrik ITS bersama Garansindo, Gesits. Sedangkan dua proposal lainnya justru memboyong objek penelitian yang berbeda.

Keduanya masing-masing berjudul Produksi Fasilitas Monitoring Keselamatan Instalasi Dan Bangunan Di Laut Berbasis Automatic Identification System (AIS) oleh A A Dinariyana Dwi Putranta, serta Perusahaan Penyedia Teknologi Smelter Nikel Berbasis Mini Blast Furnace yang diampu oleh Sungging Pintowantoro.

Menurutnya, ada tiga tahapan seleksi yang harus dilalui oleh setiap proposal yang diajukan. Pertama, seleksi administrasi (Desk Evaluation) untuk memeriksa hal-hal teknis seperti kesesuaian konten proposal dengan persyaratan yang telah ditentukan serta kesesuaian penulisan berdasarkan format yang ditetapkan.

Tahap selanjutnya, seleksi substansi yang meliputi beberapa aspek seperti teknologi inovasi, peluang pasar, keuangan dan rencana kegiatan CPPBT (Action Plan). Tahap terakhir fact findings. Dalam tahap ini, tim seleksi akan melakukan verifikasi data dan informasi yang disajikan dalam proposal dan presentasi apabila diperlukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement