Jumat 16 Dec 2016 18:52 WIB

Pertajam Kemampuan Bahasa, UIN Maliki Hadirkan Pakar Linguistik dari Arab

Rep: christiyaningsih/ Red: Damanhuri Zuhri
Dr Samir bin Yahya al Moabbir bersama Rektor UIN Malang, Prof Dr Mudjia Rahardjo
Foto: dok. uin malang
Dr Samir bin Yahya al Moabbir bersama Rektor UIN Malang, Prof Dr Mudjia Rahardjo

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang menghadirkan Samir bin Yahya Al Moabbir Kamis (15/12) hingga Sabtu (17/12). Kedatangan Samir yang dikenal sebagai pakar linguistik Malik Saud University dalam rangka memberi pelatihan Bahasa Arab kepada dosen-dosen UIN Maliki.

Menurut Ketua Pelaksana Pelatihan Bahasa Arab, Faisol Fatawi, interaksi dengan native speaker penting dalam meningkatkan kemampuan Bahasa Arab. "Seluruh dosen di UIN menjadi peserta pelatihan Bahasa Arab yang akan dilaksanakan secara bertahap," ungkap Faisol saat ditemui Republika, Jumat (16/12) di Malang.

Pelatihan oleh penutur asli ini tak lepas dari program kampus yang mewajibkan para mahasiswa menguasai Bahasa Arab. Para dosen yang menjadi peserta pelatihan adalah mereka yang mengajar para mahasiswa berbahasa Arab. Setiap tahun, seluruh mahasiswa tahun pertama wajib masuk ma'had (asrama) untuk memperdalam Bahasa Arab dan Inggris.

Diharapkan dengan pelatihan oleh Samir bin Yahya Al Moabbir kemampuan Bahasa Arab dosen semakin meningkat. "Dosen juga diberikan materi metode pengajaran bahasa selama pelatihan," kata Faisol Fatawi menjelaskan.

Pria yang merupakan Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Arab ini menyebut pelatihan terjalin berkat kerja sama UIN Maliki dengan Muassasah Dhad Bayt Al-Lughah Jeddah, Arab Saudi. Metode pelatihan oleh Samir diisi dengan sesi diskusi, presentasi, dan beberapa permainan.

Menurut Faisol kursus singkat oleh native speaker diselenggarakan tiap tahun sejak UIN berdiri. "Kita ingin agar Bahasa Arab terasa lebih mudah dipahami, oleh karenanya para pengajar UIN Maliki harus punya kompetensi yang mumpuni," jelas Faisol menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement