Selasa 25 Oct 2016 14:22 WIB

Lebih 12.500 Mahasiswa Nikmati Bidikmisi PTKI

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Memperluas akses pendidikan kepada anak bangsa yang kurang mampu namun berprestasi, menjadi fokus Pemerintah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menyelenggarakan Program Beasiswa Bidikmisi.

Dalam dua tahun terakhir, melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (Diktis), Kemenag telah memberikan beasiswa Bidikmisi kepada lebih dari 12.500 mahasiswa. Berdasarkan data yang dirilis Diktis, pada 2015, sebanyak 5.000 mahasiswa memperoleh beasiswa Bidikmisi di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Negeri, sedang 220 mahasiswa di PTKI Swasta.

Sedangkan pada 2016 ini, 7.000 mahasiswa mendapatkan beasiswa Bidikmisi di PTKI Negeri dan 500 mahasiwa di PTKI Swasta. "Jadi penerima beasiswa bidikmisi di PTKI dalam dua tahun terakhir mencapai 12.720 mahasiswa," kata Kepala Subdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan, Sakdiyah, (24/10), pada acara Koordinasi dan Konsultasi Pengelola Bidikmisi PTKI di Surabaya yang dihadiri para Sekretaris Kopetais se-Indonesia dan Perguruan Tinggi Penyelenggara Bidikmisi.

Menurut dia, pada anggaran 2016, merupakan tahun kedua untuk program bidikmisi PTKIS. Sampai saat ini, ada 79 PTKIS yang menjadi Perguruan Tinggi Penyelenggara (PTP) bidikmisi. Adapun untuk PTKIN, bidikmisi sudah sudah dimulai sejak 2012, dan sampai sekarang totalnya 19.164 mahasiswa.

Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya Abd A'la mengatakan, bahwa program beasiswa bidikmisi merupakan bentuk kehadiran negara terhadap masa depan pendidikan anak bangsa. Program ini, juga mengandung pesan serius bahwa negara ingin membenahi dan meningkatkan kualitas layanan pendidikan yang terbaik untuk anak bangsa.

Abd A'la menilai, penerima Bidikmisi sudah tepat sasaran, yaitu: anak-anak pintar, potensial, mempunyai semangat tinggi untuk belajar, namun tidak mempunyai biaya untuk melanjutkan studi. "Saya apresiasi Kementerian Agama yang telah menyalurkan beasiswa ini. UIN Sunan Ampel berkomitmen membina mereka agar mempunyai prestasi yang tinggi," katanya.

Menurut Abd A'la, peserta bidikmisi UIN Sunan Ampel diasramakan agar memudahkan pemantauan dan pengembangan. Prestasi mereka juga membanggakan, sebagian berhasil menjuarai even perlombaan olahraga, seni, dan akademik. Bahkan, di antara mereka ada yang melanjutkan belajar ke luar negeri.

Abd A'la mendukung ikhtiar Kementerian Agama untuk membuat profil penerima manfaat bidikmisi, agar prestasi dan kiprah mereka dapat dilihat publik sebagai sebuah sucses story yang layak di contoh.

Menurutnya, efek program ini harus bisa dirasakan manfaatnya langsung oleh mahasiswa penerima. Baik dari sisi jumlah, perkembangan prestasi mahasiswa, sistem penyaluran, maupun manajemen pengelolaan. "Kita berharap pada tahun yang akan datang jumlahnya dapat ditingkatkan, seiring dengan pengelolaan kita yang semakin bagus," kata Sakdiyah.

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement