Kamis 06 Oct 2016 17:26 WIB

UMY Gelar ‘Pekan Budaya Masuk Kampus’

Wakil Gubernur DIY, KGPAA Pakualam IX (kiri), memberikan arahan kepada panitia PBMK.
Foto: Dokumen
Wakil Gubernur DIY, KGPAA Pakualam IX (kiri), memberikan arahan kepada panitia PBMK.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA --  Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bakal menjadi tuan rumah gelaran ‘Pekan Budaya Masuk Kampus 2016’. Kegiatan yang rencananya melibatkan 65 kelompok kesenian hingga hampir 1.000 pementas mulai dari anak-anak hingga dewasa itu, berlangsung 11 hingga 14 Oktober 2016 mendatang. 

Ketua pelaksana, Puji Qomariyah. mengatakan tahun ini tema besar yang diangkat yakni ‘Among Budaya Among’ dengan mengambil sub-tema ‘Diaspora Oschestra’.  Nantinya, PMB juga akan mementaskan Pentas Seni Budaya Nusantara. 

“PBMK mengajak mahasiswa di Yogyakarta yang berkegiatan teater dan seni pertunjukan untuk melakukan sebuah kegiatan donasi budaya melalui kampus sebagai salah satu pusat terjadinya transformasi ilmu pengetahuan,” jelasnya, saat bersama tim panitia bertemu Wakil Gubernur DIY,  KGPAA Pakualam IX, di Kantor Wakil Gubernur Kompleks Kepatihan DIY, Kamis (6/10).

Puji menyebutkan, PBMK 2016 bakal mementaskan seni pertunjukan, tari–sendratari, sebanyak 25 grup, dan empat festival dolanan anak. Selain itu juga turut menampilkan panggung musik yang diisi musik etnik Nusantara sebanyak lima grup penampil, panggung gamelan anak sebanyak tiga penampil, One Night Jazz sebanyak tujuh grup, lomba ketoprak anak III sebanyak 11 grup, Pentas Seni Lintas Agama dan Keyakinan sebanyak tujuh grup, workshop, dan bazar.

“Dengan keterlibatan banyak pihak, diharapkan bisa menumbuhkan semangat gumregah, sawiji, greget, sengguh. Ora mingkuh dalam menumbuhkembangkan budaya konstruktif melalui dialog multiarah di  Yogyakarta khususnya, dan Indonesia pada lingkup lebih luas,” ujar dia, dalam siaran persnya. 

Sementara dalam arahannya, wagub mengingatkan PBMK harus memberikan ruang bagi anak muda. Dengan melibatkan anak muda ini, maka PBMK memberikan ruang untuk berekspresi, terutama bagi anak muda yang belum mendapatkan kesempatan untuk menyalurkan bakat.

“Banyak anak muda saat ini yang bingung menyalurkan bakatnya. Kegiatan semacam ini harus memberikan ruang kepada anak muda, terutama bagi mereka yang belum terkenal,” kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement