Selasa 27 Sep 2016 19:17 WIB

Bisnis Daring Cocok untuk Mahasiswa

Calon mahasiswa mengikuti tes pada Seleksi Masuk Bersama Perguruan Tinggi Negeri Computer Basic Test (SMBPTN-CBT) di Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Selasa (31/5).(Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Calon mahasiswa mengikuti tes pada Seleksi Masuk Bersama Perguruan Tinggi Negeri Computer Basic Test (SMBPTN-CBT) di Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Selasa (31/5).(Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Praktisi yang juga pimpinan On Store E-Bisnis Andri Salim menyatakan bisnis daring/online itu sangat cocok untuk mahasiswa sebab waktunya bisa fleksibel. Namun ia menyayangkan masih banyak pemula dalam bisnis itu yang belum bisa "menjual".

"Selama ini, bisnis online sedang 'eksis' di kalangan masyarakat," kata Andri Salim saat membagikan pengetahuan serta pengalaman dalam seminar bertajuk The Internet Millionaire: Kiat Sukses Bisnis Via Internet di Universitas dr Soetomo (Unitomo) Surabaya, Jawa Timur, Selasa (27/9).

Menurut Andri, banyak masyarakat menggunakan media online untuk berjualan atau hanya sekadar membeli, namun banyak masyarakat yang memiliki produk bagus yang kesulitan untuk menjual produknya.

Hal ini, katanya, karena kurangnya pengalaman promosi, sehingga ia tidak hanya menyampaikan materi, namun juga memberikan Platform kepada mahasiswa untuk bergabung dalam bisnis On Store miliknya. "Kita akan memberikan peluang kepada mahasiswa untuk praktik secara langsung menjadi pengusaha. Karena selama ini mereka sudah mendapat banyak teori di kampus dan sekarang waktunya praktik di lapangan," katanya.

Andri berharap jika bisnisnya ini dapat menolong mahasiswa ataupun masyarakat untuk menjual produknya sehingga mudah bagi partner-nya mendapatkan penghasilan tambahan. Selain itu, Andri juga memberikan poin penting bagi masyarakat yang ingin berjualan online yaitu, kualitas produk, harga yang bersahabat, serta yang terpenting cara memasarkan.

"Pemasaran online berbeda dengan pemasaran offline. Jika kita memasarkan produk di media sosial, cara jualan juga menggunakan gaya sosial, bukan gaya jualan yang kaku. Bahasa, cara menawarkan, serta cara menceritakan produknya harus lebih menarik," ujarnya.

Dengan sistem penjualan yang tepat, Andri mengatakan semua orang bisa menjadi berjualan secara daring. Andri menanamkan kepada mahasiswa agar tidak berpikiran jika bisnis daring itu susah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement