Senin 26 Sep 2016 14:40 WIB

UNESCO Bangkok dan Unpad Berkolaborasi Kewirausahaan

Pengangguran (ilustrasi)
Pengangguran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JATINANGOR -- UNESCO Bangkok berkolaborasi dengan Universitas Padjadjaran (Unpad)  menyelenggarakan seminar, pertemuan, dan training untuk menciptakan solusi dalam mencetak wirausaha baru di tingkat universitas. Acara ini dikemas dalam “5th UNESCO-APEID Meeting on Entrepreneurship Education : Transforming Entrepreneurs from jobseeker to job giver”. Kegiatan yang mengangkat tema “Percepatan lnovasi dan Hilirisasi Produk Penelitian” akan dibuka oleh Gubernur Jawa Barat Dr (HC) H Ahmad Heryawan Lc MSi dan dilaksanakan di Unpad Training Center(UTC) Jl Ir H Juanda No 4 Bandung pada Rabu-Kamis (28-29/9).

Dalam keterangannya yang dikirim ke Republika Online hari ini, seminar ini akan dihadiri oleh para pembuat kebijakan, pendidik, pengusaha dan profesional ini nantinya akan diisi dengan diskusi panel dan talkshow. Sedangkan narasumber yang hadir berasal dari kalangan praktisi, profesional dan akademisi yaitu  Triawan Munaf, Prof Dr Armida Alisyahbana, Gwang Jo–Kim,  Dr Boy Berawi PhD, Prof Satyajit Majumdar, Prof Dr Ernie T Sule, Ubing Wang, Dr Muhammad Awaludin, dan  M Alfatih Timur.

Kawasan Asia Pasifik saat ini merupakan kawasan yang memiliki jumlah populasi pekerja produktif terbesar dalam sejarahnya. Tantangan mencari pekerjaan terjadi di kawasan Asia dan Asia pasifik. Secara global, terdapat 197 juta pengangguran di 2015. Jumlah pencari kerja semakin meningkat sebesar 4,8 juta jiwa dalam waktu dua tahun.

Terdapat urgensi untuk kebijakan yang lebih baik serta tindakan nyata untuk menjawab isu "pengangguran jangka panjang dan kemiskinan". Harus disadari bahwa tidak akan cukup hanya dengan bergantung pada rencana dan kebijakan pemerintah untuk menanggulangi masalah pengangguran. Sebuah solusi yang inovatif diperlukan untuk menjawab tantangan pengangguran. Kewirausahaan dapat membantu mentransformasi perekonomian dengan menciptakan pekerjaan baru dan meningkatkan kesejahteraan.

Pertanyaan penting adalah solusi apa lagi yang harus dilakukan untuk membangun dan menciptakan pengusaha yang memiliki dampak besaryang  akan membuat sebuah perusahaan berkelanjutan yang menciptakan banyak lapangan pekerjaan di Kawasan Asia Pasifik. Hal inilah yang menjadi dasar UNESCO Bangkok menciptakan Entrepreneurship Education Network (EE -NET) pada tahun 2013 yang bertujuan  untuk menciptakan landasan bagi penciptaan pengetahuan kewirausahaan.

Melalui  pertemuan ini diharapkan, terjadinya  kolaborasi antara anggota EE-NET untuk memperkaya kualitas edukasi kewirausahaan di Indonesia. Diskusi ini akan relevan dengan “Sustainable Development Goals” Indonesia, dimana terdapat peningkatan signifikan bagi orang muda yang memiliki pengetahuan, kemampuan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan mampu berwirausaha melalui inovasi dan hilirisasi produk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement