Kamis 22 Sep 2016 19:09 WIB

Tokoh Perubahan Republika 2014 Jadi Inspirator Mahasiswa di UT

Rep: Sri Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fakultas Matematika, Ilmu Pengetahuan, dan Alam Universitas Terbuka (FMIPA UT), Kamis (22/9), menyelenggarakan Seminar Nasional (Semnas) Matematika, Sains, dan Teknologi 2016. Acara ini menghadirkan Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah, sebagai pembicara utama untuk menginspirasi peserta yang hadir.

"Kampus dikenal kan hanya punya teori. Ini ada profesor jadi bupati dan benar-benar bisa amanah. Ini menjadi contoh yang sangat baik sekali," kata Rektor UT, Tian Belawati, dalam konferensi pers di Ruang VIP Universitas Terbuka Convention Center (UTCC), Kamis (22/9).

Seminar itu mengambil tema 'Peran Sains dan Teknologi dalam Mendukung Gaya Hidup Perkotaan (urban lifestyle) yang Berkualitas'. Dalam kesempatan tersebut, Nurdin yang juga Tokoh Perubahan Republika 2014 ini memperkenalkan program-program kerjanya yang diklaim mampu memperbaiki kualitas hidup masyarakat Bantaeng melalui program pengembangan sumber daya manusia (SDM), peningkatan kualitas pendidikan, pembenahan banjir, peningkatan produksi pertanian, dan inovasi teknologi.

Ia juga memaparkan upaya dalam meningkatkan industri pariwisata dan kesehatan masyarakat. "Bukan bagaimana meningkatkan fasilitas dan layanan kesehatannya, tapi fasilitas olahraganya agar orang lebih rajin berolahraga, sehingga lebih sehat dan tidak harus ke rumah sakit," ujar Nurdin.  

Kebijakan-kebijakan tersebut, selain diklaim mampu mengentaskan Bantaeng dari status daerah tertinggal, juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi. Selain itu terjadi peningkatan indeks kebahagian. Salah satunya ditandai dengan penurunan angka perceraian.

Kepercayaan dan integritas menjadi kunci dalam menyukseskan program-programnya. Ini dibentuk dengan pembenahan sistem, transparansi, perbaikan layanan, dan sebagainya. "Saya benahi dulu sistem, mindset masyarakat didorong. Kalau tidak diubah mindset-nya, dia tidak berpikir dampak jangka panjang," ujar Nurdin.

Acara ini diselenggarakan serangkaian dengan Dies Natalis UT ke-32. Momen ini seyogyanya diperingati pada 4 September tiap tahun. Seminar nasional ini menjadi ajang berkumpul para dosen, praktisi, pengambil kebijakan, dan masyarakat umum yang peduli terhadap kualitas hidup masyarakat dan lingkungan. Seusai pembukaan dan sesi inspirasi bersama Nurdin, terdapat pemaparan materi dari 93 pemakalah.

Mereka berasal dari 12 perguruan tinggi negeri (PTN), 11 perguruan tinggi swasta (PTS), dan sembilan lembaga penelitian lain. Hadir pula 150 peserta seminar dari kalangan dosen, peneliti, praktisi, serta mahasiswa S1, S2, dan kandidat doktor.

 

Dalam kegiatan tersebut, beberapa dosen UT juga meluncurkan buku dengan judul sama dengan tema semnas. Acara ini diharapkan menjadi ajang strategis untuk mengumpulkan ide, saling berbagi pengalaman, pengetahuan, dan praktik, baik dalam hal pengelolaan gaya hidup perkotaan yang berkualitas. Secara rinci akan dibahas mengenai pengelolaan perkotaan yang berkelanjutan, pengadaan dan pengolahan pangan baru, sehat, dan minim polutan, serta pemberdayaan masyarakat dan lingkungan sosial.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement