Jumat 29 Jul 2016 16:25 WIB

Mahasiswi UIN Suka Ikuti Program Dialog Antaragama di Austria

Irsa (tengah), sebelum berangkat ke Austria.
Foto: Dokumen
Irsa (tengah), sebelum berangkat ke Austria.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA –  Pengalaman internasional mahasiswa perlu terus diasah. Mereka dapat mengikuti kuliah singkat atau seminar melalui program pertukaran mahasiswa. Salah satu yang berkesempatan menimba pengetahuan di luar negeri yakni Irsa Wafiatul Qisthi, mahasiswi Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka) Yogyakarta. 

Ia berhasil lolos seleksi ‘Student Mobile Program’ yang diselenggarakan Kementerian Agama Republik Indonesia untuk mengikuti program Vienna International Christian-Islamic Summer University (VICISU) 2016 di University of Wien, Wina, Austria. Nantinya, Irsa akan berada di Austria selama tiga pekan, dari 1 – 21 Agustus 2016.  

VICISU diadakan selama dua tahun sekali yang dirintis pada 2008. Program ini bertujuan memertemukan mahasiswa dan dosen dari universitas di lima benua, dari berbagai bidang seperti hukum, teologi, dan ilmu sosial untuk membahas persoalan keagamaan di dunia dari sudut pandang agama Islam dan Kristen.

“Selain itu, ada kegiatan lainnya, seperti pertukaran budaya, menampilkan makanan tradisional, serta kunjungan ke kantor PBB dan gedung bersejarah di kota Wina” kata Irsa, dalam siaran persnya, Jumat (29/7).

Dengan mengikuti program ini, ia berharap dapat memperluas pengetahuan, khususnya mengenai dialog antaragama serta isu-isu sosial dalam perspektif Islam dan Kristen. Selain itu, bisa merasakan iklim akademik di Austria dan menjalin jejaring internasional.

Ia pun berjanji akan berbagi ilmu dan pengalaman dengan mahasiswa lain setelah ikut program tersebut. Rencananya, Irsa akan mengulas pengalamannya melalui blog agar lebih banyak orang merasakan manfaat dari program ini.

Sementara itu, Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof Yudian Wahyudi, menekankan keikusertaan dalam program internasional dapat menjadi batu loncatan bagi mahasiswa untuk mengawali pengembaraan keilmuan. “Selalu bersyukur dengan terus meningkatkan prestasi dan berbagi pengalaman dengan orang lain,”  ujarnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement