Selasa 19 Jul 2016 03:13 WIB

Unisba Gencarkan Kerja Sama dengan Luar Negeri ‪

Rep: Arie Lukhardianti/ Red: Yudha Manggala P Putra
Sejumlah perwakilan dari perguruan tinggi hadir pada acara 'Institusional Leadership' bertajuk 'Peran Perguruan Tinggi Dalam Membangun Masyarakat Bermartabat Yang Berakhlak Mulia, Cerdas, Tangguh dan visioner' di Aula Unisba, Bandung, Sabtu (30/10)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Sejumlah perwakilan dari perguruan tinggi hadir pada acara 'Institusional Leadership' bertajuk 'Peran Perguruan Tinggi Dalam Membangun Masyarakat Bermartabat Yang Berakhlak Mulia, Cerdas, Tangguh dan visioner' di Aula Unisba, Bandung, Sabtu (30/10)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Universitas Islam Bandung (Unisba), terus berupaya menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi (PT) di luar negeri. Ini dilakukan, agar Unisba sebagai perguruan tinggi Islam bisa bersaing di pasar global.

Menurut Rektor Unisba, Thaufiq S Boesoirie, kerja sama dengan perguruan tinggi di luar negeri sudah dilakukan oleh Unisba. Memang, kemungkinan proporsinya masih kurang jadi harus ditingkatkan.

Menurut Thaufiq, perguruan tinggi yang sudah bekerja sama dengan Unisba, di antaranya Eropa, Perancis, Jerman, dan Belgia. Sementara negara di Asia, Unisba telah bekerja sama dengan Jepang, Thailand, Malaysia india, Filipina, dan Brunei Darussalam.

"Itu semua sudah kerja sama. Bahkan, Kedubes Saudi Arabia bilang Unisba adalah universitas yang masih murni Islamnya," ujar Thaufiq kepada wartawan usai acara Halal Bi Halal Civitas Akademika Unisba, belum lama ini.‬

Menurut Thaufiq, Unisba ingin jadi representasi perguruan tinggi islam. Ia berharap, lulusan Unisba bisa memperoleh keilmuan sebagai pendakwah yang rahmatan lil alamin. Target tersebut, ingin dicapai secara bertahap.

"Prestasi Unisba lima tahun terakhir cukup membanggakan jadi peringkat 32 perguruan tinggi nasional dari sekitar 320 perguruan tinggi negeri maupun swasta. Berarti, Unisba tidak bisa di pandang sebelah mata," katanya.‬

‪Thaufiq mengatakan, Unisba harus memberi warna yang lebih tentang  keislaman pada setiap mata kuliah yang diberikan. Hal itu, harus dibuat dalam sebuah kurikulum yang menyeluruh. Saat ini, mata kuliah yang sudah disisipi nilai keislaman baru fakultas teknik dan kedokteran.  "Yang lainnya, secara massal kita buat kurikulum nya mungkin dalam satu tahun," katanya.‬

‪Thaufiq menjelaskan, nantinya kalau kurikulum sudah selesai nilai keislaman disisipkan di setiap mata kuliah. Konsepnya, memang harus dalam sebuah kurikulum karena harus terprogram dan ada hasil yang nyata. "Paling tidak, lulusan Unisba mengerti hukum Islam dari ilmu yang dia kuasai," katanya.‬

‪Saat ini, kata dia, yang sudah menjalan konsep tersebut baru Fakultas Kedokteran. Sementara yang lainnya, masih parsial.  Unisba sendiri, kata dia, bekerja sama dengan lembaga studi Islam untuk merumuskan kurikulum tersebut. Jadi kurikulum tersebut, dikelola oleh satu tim karena itu tidak mudah.  "Targetnya, maksimal direalisaikan bertahap dalam dua tahun ini‬," katanya.

Usia Unisba, kata dia, saat ini sudah menginjak 58 tahun. Ia berharap, ke depan terus ada peningkatan kegiatan-kegiatan akademik. Memperingati Milad Unisba, akan digelar berbagai kegiatan. Di antaranya, pertemuan ilmiah nasional dengan pembicara internasional.‬ Kemudian, pemberian bantuan ke panti asuhan.  "Di puncak acara peringatan Milad rencananya nanti ada sambutan dari Menteri Pendidikan Kebudayaan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement