Kamis 30 Jun 2016 21:15 WIB

Saldi Isra Minta Pusat tak Hanya Perhatikan Pembangunan PT di Jawa

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ilham
Guru besar Fakultas Hukum Universitas Andalas, Saldi Isra
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Guru besar Fakultas Hukum Universitas Andalas, Saldi Isra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Andalas Saldi Isra meminta pemerintah agar lebih memperhatikan pembangunan universitas di luar Pulau Jawa. Menurut Saldi, selama ini pemerintah lebih fokus pada pembangunan universitas di Pulau Jawa sehingga universitas di luar Pulau Jawa dinilai kurang maju.

"Kalau soal pendidikan pemerintah pusat itu memang terlalu pro dengan Pulau Jawa sebetulnya Pak Wapres," kata Saldi dalam acara buka bersama dengan tokoh-tokoh masyarakat Sumatera Barat di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (30/6).

Ia pun menyampaikan, pemerintah pusat selama ini memberikan atau mengalokasikan anggaran yang lebih besar untuk universitas-universitas di Jawa seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Institut Pertanian Bogor (IPB). Saldi menilai langkah pemerintah pusat yang hanya memprioritaskan universitas di Pulau Jawa tersebut akan menciptakan ketidakseimbangan.

"Coba bandingkan apa keluhan rektor saya misalnya, kalau ada pembagian dana yang dialokasikan untuk universitas selalu saja yang jadi prioritasnya ITB, UI, UGM, IPB. Itukan namanya memperbesar yang sudah besar. Kalau mau memperbaiki keadaan ini, menurut saya, harus mulai dibalik paling tidak dijaga keseimbangannya. Yang kecil itu harus digarap ke atas Pak Wapres," kata dia.

Lebih lanjut, Saldi menyebut selama ini pemerintah pusat tak memiliki kesadaran untuk melakukan pemerataan pembangunan universitas di luar Pulau Jawa. Ia mencontohkan, fasilitas dan gedung di Universitas Andalas saat ini masih kurang nyaman ditempati untuk kegiatan belajar mengajar akibat bencana gempa yang sempat terjadi beberapa tahun silam. Perbaikan pun terhambat lantaran kurangnya anggaran untuk pembangunan universitas tersebut.

"Tahun ini saya dengar Pak Wapres, fakultas UGM itu dapat bantuan pembangunan gedung baru hampir Rp 300 miliar, Rp 280 (miliar) sekian lah. Nah saya bertanya, saya inikan gak kalah-kalah amat sama orang-orang UGM ini, untuk konteks fakultas hukum, tapi kok ndak ada yang memikirkan ya," keluh dia.

Karena itu, di depan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Saldi meminta agar pemerintah pusat lebih memberikan perhatian terhadap pembangunan dan perkembangan universitas-universitas di luar Pulau Jawa, sehingga dapat memiliki kualitas yang lebih baik. Ia juga menyinggung, jika ingin pembangunan kecerdasan bangsa lebih optimal, maka diperlukan peran dari pemerintah pusat.

"Tolonglah universitas-universitas di luar Pulau Jawa, itu harus dipikirkan juga anggarannya yang cukup," kata Saldi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement