Senin 25 Apr 2016 12:22 WIB

Menristekdikti Ingin Hasil Riset Mampu Dijual

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Dwi Murdaningsih
 Warsito Taruno (kanan) menjelaskan peralatan medisnya kepada Menristekdikti Mohamad Nasir saat berkunjung ke CTECH Lab Edwar Technologi di Tangerang Selatan, Senin, (11/1).  (foto : MgROL_54)
Warsito Taruno (kanan) menjelaskan peralatan medisnya kepada Menristekdikti Mohamad Nasir saat berkunjung ke CTECH Lab Edwar Technologi di Tangerang Selatan, Senin, (11/1). (foto : MgROL_54)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengharapkan institusi dapat membuat skema baru riset Perguruan Tinggi (PT). Tujuannya, agar hasil penelitian bisa memberikan dampak bagi masyarakat dan dapat di komersialisasikan.

Nasir menerangkan, rencana skema baru tersebut nantinya berupa matriks untuk penghitungan kenaikan akreditasi, pangkat dosen, dan komersialisasi hasil riset. "Saya menyebutnya Technology Research Level (TRL) dan ini dibagi menjadi tiga bagian penting, yaitu readers level, student, dan new research," ujar dia, melalui siaran pers, Ahad (24/4).

Menurut Nasir, readers level  berupa publikasi lokal dan internasional. Sementara new research berkenaan dengan hasil riset terbaru yang bermanfaat bagi masyarakat.

Pada kesempatan sama, dia mencontohkan Insitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang telah mampu menghasilkan motor listrik dan segera dikomersialisasikan. Universitas Gajah Mada (UGM) juga berhasil menemukan stem jantung (ring) yang bila sekarang harganya Rp 40 juta, maka produksi UGM hanya Rp 5 juta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement