Senin 11 Apr 2016 21:52 WIB

Tim Spektronics ITS Masih Harumkan Indonesia

Tim Specktronics ITS
Foto: ITS
Tim Specktronics ITS

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Spektronics X Reborn, prototipe mobil yang menggunakan energi dari reaksi kimia milik Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya akhirnya kembali menuai prestasi di kancah internasional.

Sebelumnya di Asia Pacific Chem-E-Car Competition (APCChE) 2015, tim ini meraih posisi second runner up. Kali ini Spektronics X Reborn menjadi juara pertama kategori Best Poster dalam 11-th National Chem-E-Car Competition 2016 di Universiti Teknologi Malaysia (UTM), Sabtu (9/4) lalu.

Argeomerta Lisva, salah satu tim menjelaskan, poster yang dibuat oleh timnya lebih unggul dibandingkan poster tim lain. “Poster kami lebih lengkap dan sesuai dengan yang diinginkan oleh panitia,” ujar mahasiswa yang akrab disapa Igo itu.

Selain Igo, tim tersebut digawangi juga oleh Ryan Nurisal, Ika Yuni Rachmawati, Muhammad Agung Almi, dan Wisnu Kusuma Atmaja.

Igo mengaku posternya bisa menang karena memuat informasi yang lengkap. Antara lain mengenai deskripsi mobil, strategi menjalankan mobil, sumber energi, dan strategi menyelesaikan challenge. Selain itu, dilengkapi juga dengan informasi mengenai safety, desain model, dan biaya yang dibutuhkan per jarak tempuh.

“Biaya per jarak juga ditulis, misalnya dalam satu meter menghabiskan biaya Rp 20,” jelas mahasiswa Teknik Industri itu seperti dikutip Republika.co.id, Senin (11/4).

Di samping itu, tim juga meyakini bahwa desain mobil dalam poster mereka lebih menarik dibandingkan tim lain. “Kami menyertakan momentum transfer pada desain mobil kami, sedangkan tim yang lain tidak,” lanjut Igo.

Igo mengaku, ia dan tim telah menyiapkan kompetisi tersebut sejak tiga bulan yang lalu. Persiapan tersebut di antaranya membuat desain chem-e-car sesuai dengan challenge yang akan dihadapi, mengumpulkan semua variabel yang memengaruhi performa chem-e-car, dan melakukan optimasi pada semua variabel dengan serangkaian riset yang dilakukan.

“Rangkaian riset yang telah kami lakukan selama tiga bulan itu memperoleh hasil tentang strategi dan dana untuk menjalani challenge yang diberikan,” papar Igo lagi.

Berbeda dengan kompetisi chem-e-car lainnya, di event ini tiap tim diberi dua challenge. Pertama, memasukkan bola golf ke dalam gawang dengan menggunakan papan pantul. Kedua, menjatuhkan pin bowling mini menggunakan bola golf. Selain itu, konsep dan teknik mobil dalam menyelesaikan challenge tersebut dinilai dalam Poster Competition.

Terdiskualifikasi

Sayangnya, saat mengikuti Challenge, tim yang mayoritas anggotanya dari jurusan Teknik Kimia ITS ini harus terdiskualifikasi. Adanya kesalahpahaman materi antara tim dan panitia menjadi satu-satunya kendala bagi tim Spektronics X Reborn.

Pasalnya, pemahaman yang diyakini oleh tim ternyata berbeda dengan panitia. ”Masalah waktu pada tahap persiapan dan kompetisinya yang missed,” terang mahasiswa angkatan tahun 2013 ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement