Rabu 06 Apr 2016 19:30 WIB

Alasan IPB Terapkan Bertahap Fasilitas Kampus Hijau

Rep: C32/ Red: Yudha Manggala P Putra
IPB
IPB

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Institut Pertanian Bogor (IPB) terus melanjutkan program Green Campus yang ditargetkan bisa dicapai pada 2020. Salah satunya komponen Green Transportation telah diterapkan sejak 1 Maret 2016 sebagai proses menuju Kampus Hijau.

Meskipun sudah diterapkan, fasilitas penunjang juga disediakan secara bertahap. "Kami memang sengaja melakukan secara bertahap untuk melihat perhitungan tepatnya sesuai kebutuhan," kata Rektor IPB (2012-2017) Herry Suhardiyanto, Rabu (6/4).

Herry menjelaskan, fasilitas akan dibangun secara bertahap seperti halte, sepeda, dan lainnya secara bertahap untuk melihat apa yang dibutuhkan.  Menurutnya, jangan sampai apa yang sudah dibangun namun tidak terpakai karena bukan kebutuhan yang tepat.

"Kita tentu tidak mau memaksakan semua kita biayai dengan dana yang ada. Kita harus memikirkan semua secara tepat. Alokasi biaya yang paling utama tentu untuk pendidikan," jelas Herry.

Dia menjelaskan, program kampus hijaunmemang menjadi target namun bukan program utama. Untuk itu, ia menilai semua anggaran untuk menyediakan fasilitas kampus hijau harus diperhitungkan secara tepat.

Herry mengungkapkan, untuk menunjang fasilitas transportasi dan oprasional dianggarkan dana sebesar Rp 1,8 miliar. "Kami juga mendapatkan bantuan mobil listrik dari Gubernur Jawa Barat, sepeda juga dari Bank BNI," ungkap Herry.

Diketahui, semenjak Green Transportation diterapkan ada beberapa kelompok yang menentang kebijakan tersebut. Mahasiswa juga melakukan aksi protesnya, begitupun juga dengan ojek kampus yang demo karena sudah tidak bisa beroperasi di IPB. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement