Kamis 25 Feb 2016 22:03 WIB

Mahasiswa Surabaya Rancang Fasilitas untuk Ibu Hamil

Ibu hamil/ilustrasi
Foto: occupycorporatism.com
Ibu hamil/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Mahasiswa Program Studi Arsitektur Universitas Kristen Petra (UK Petra) Surabaya, Widyaningsih Gunawan Widjaja (22) membuat rancangan fasilitas edukasi dan perawatan yang ditujukan kepada ibu hamil di Surabaya.

"Masa kehamilan itu tidak mudah, beragam curhatan ibu hamil hingga orang-orang yang berada disekitar ibu hamil, membuat saya tergerak untuk membuat rancangan fasilitas untuk ibu hamil. Rancang bangun yang saya buat untuk tugas akhir ini ingin menyediakan fasilitas lengkap terkait edukasi dan perawatan ibu hamil yang terpusat," katanya di UK Petra, Kamis (25/2).

Ia mengatakan, bermula dari mendengar keluhan teman atau saudara yang hamil ingin memiliki waktu sendiri, tetapi juga dibebankan mengurus persiapan kehamilan yang lain serta emosional calon ibu yang terkadang kurang bisa diatur, menjadi perhatian khusus.

"Selama ini Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) hanya menyediakan dokter, namun tidak memberi kebutuhan ibu hamil lainnya, seperti psikolog, fasilitas untuk olahraga khusus bagi ibu hamil, hingga hanya sekadar berkumpul sesama ibu hamil," kata dia.

Bangunan yang dirancangnya ini, lanjutnya memberikan kebutuhan ibu hamil dalam gedung empat tingkat. Untuk lantai pertama, digunakan sebagai tempat singgah untuk sekedar bertemu dengan ibu hamil lainnya atau membuat janji ditemani saudara atau suami.

"Lantai dua dikhususkan untuk beragam konsultasi, mulai dari psikologis hingga gizi, sedangkan lantai tiga untuk penjualan perlengkapan kehamilan. Lantai teratas digunakan untuk olahraga bagi ibu hamil, seperti berenang," jelasnya.

Konsep waktu untuk menyediri bagi ibu hamil, kata dia juga sediakan dalam ruang khusus untuk treatment atau suatu proses untuk menjadi lebih baik bagi ibu hamil, mulai dari ruang yoga, senam, hingga kolam renang khusus ibu hamil.

"Demi meningkatkan kesehatan ibu hamil, harus menambahkan tanaman rambat dan tanaman menjuntai dalam desain ini agar terdapat cahaya alami dan suplai oksigen, sehingga fasilitas ini bisa dikatakan bangunan yang ramah, aman dan menenangkan bagi ibu hamil," tuturnya.

Berbeda dengan rumah sakit atau spa ibu hamil, rancangan bangunan ini tidak menyediakan tempat rawat inap, namun diharapkan dengan berkumpulnya informasi bisa mudah dirujuk untuk mendapat beragam informasi dan mengurangi angka kematian ibu hamil.

"Saya kesulitan mengumpulkan data tentang arsitektur untuk kehamilan, karena seiring perkembangan, kebutuhan dan perlakuan orang hamil generasi dulu dan sekarang berbeda. Jika dulu masih sering percaya dengan adanya mitos," ungkapnya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, bangunan ini direncanakan seluas 6.000 meter persegi, dengan dua pilihan lokasi yaitu di Surabaya timur atau barat, karena merupakan area yang berkembang. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement